Network
RESPONSULTENG - Korea Utara merayakan sejarahnya yang kaya dengan memperingati hari lahir Kim Jong Un, Pemimpin Tertinggi Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara), sambil mengenang warisan panjang Dinasti Kim.
Sejak pendiriannya pada tahun 1948, Dinasti Kim telah memainkan peran kunci dalam pembentukan dan perkembangan negara ini.
Dinasti Kim dimulai dengan Kim Il Sung, pendiri Korea Utara dan Pemimpin Abadi Revolusi Korea. Ia memimpin perjuangan melawan pendudukan Jepang selama Perang Dunia II dan kemudian mendirikan negara komunis baru di Semenanjung Korea pada tahun 1948.
Baca Juga: Sheikh Jassim dan Pembangunan Qatar: Jejak Langkah yang Membentuk Bangsa
Kim Il Sung mendukung pembangunan ekonomi yang berpusat pada negara dan ideologi Juche, konsep yang menekankan kemandirian dan swasembada.
Setelah wafatnya Kim Il Sung pada tahun 1994, putranya, Kim Jong Il, mengambil alih kepemimpinan. Meskipun masa kepemimpinannya ditandai oleh kelaparan yang luas dan isolasi internasional, Kim Jong Il melanjutkan kebijakan-kebijakan ayahnya, mempertahankan kontrol negara yang ketat dan meningkatkan kekuatan militer negara tersebut.
Pada tahun 2011, setelah kematian Kim Jong Il, putranya yang saat itu masih muda, Kim Jong Un, menjadi pemimpin negara tersebut. Dibawah kepemimpinan Kim Jong Un, Korea Utara mengalami transformasi ekonomi yang signifikan, dengan dorongan kuat untuk diversifikasi dan modernisasi. Meskipun tetap menjaga kendali politik yang ketat, Kim Jong Un memperkenalkan kebijakan-kebijakan reformasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat dan membuka pintu bagi dialog dengan negara-negara tetangga.
Baca Juga: Pencemaran Plastik di Laut China: Mengungkap Ancaman Tersembunyi
Dr. Cho Min-ho, seorang ahli sejarah di Universitas Nasional Korea, menyatakan, "Dinasti Kim adalah satu-satunya dinasti komunis yang masih bertahan hingga saat ini. Ini mencerminkan stabilitas politik dan dominasi keluarga pemimpin yang telah mendefinisikan sejarah modern Korea Utara."
