Dalam sebuah op-ed yang diterbitkan di Huffington Post, Abbas menyebut pengibaran bendera itu sebagai "momen harapan" dan menyerukan komunitas internasional untuk mengakui "kemerdekaan negara Palestina, menyelesaikan konflik Palestina-Israel secara damai".
Berbicara kepada Al Jazeera, anggota Dewan Pusat Organisasi Pembebasan Palestina Mustafa Barghouti menggambarkan langkah itu sebagai “langkah simbolis yang penting”.
“Intinya, itu akan menghormati banyak orang Palestina yang dibunuh oleh Israel saat mencoba mengibarkan bendera itu di wilayah Palestina yang diduduki,” katanya pada hari sebelumnya.
Majelis Umum menyetujui resolusi untuk mengibarkan bendera dengan suara mayoritas mendukungnya pada 10 September.
Mosi itu disahkan dengan 119 suara mendukung, sementara 45 negara abstain dan delapan menentang, di antaranya Israel, AS, dan Australia.
Baca Juga: Resep Sop Daging Sapi Super Empuk dan Enak, Dijamin Ketagihan
Namun Barghouti juga meminta kepemimpinan Palestina untuk mengambil beberapa langkah guna mengakhiri pendudukan Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.
Barghouti mengatakan PA harus "menyatakan akhir negosiasi dengan Israel karena negosiasi telah berlarut-larut selamanya", dengan alasan bahwa Israel telah menggunakan proses perdamaian sebagai tabir asap untuk memperluas permukimannya di wilayah pendudukan untuk "mengakhiri gagasan tentang sebuah negara Palestina".