Ilmuwan Laser Rusia Meninggal Setelah Ditangkap, Simak Alasan yang Dituduhkan

- 4 Juli 2022, 09:01 WIB
Ahli Laser Rusia, Dmitry Kolker, Meninggal setelah dua hari Ditangkap
Ahli Laser Rusia, Dmitry Kolker, Meninggal setelah dua hari Ditangkap /Muhammad Basir-Cyio/Mark Trevelyan/Reuters/alpes-holidays.com


RESPONSULTENG - Seorang ilmuwan Rusia yang ditangkap di Siberia pekan lalu karena dicurigai melakukan pengkhianatan negara.

Ia diterbangkan ke Moskow meskipun menderita kanker pankreas stadium lanjut telah meninggal, kata pengacara dan seorang anggota keluarga, Minggu, 3 Juli 2022.

Dikutip Responsulteng.com dari laporan wartawan Reuters, Mark Trevelyan, bahwa Fisikawan Dmitry Kolker, 54, telah dibawa dari ranjang rumah sakitnya, di mana dia diberi makan melalui tabung, dan dibawa ke penerbangan lebih dari empat jam ke Moskow, di mana para pengacara mengatakan dia dibawa ke penjara Lefortovo dan kemudian meninggal di rumah sakit terdekat.

Baca Juga: Pria Bersenjata Membunuh Tiga Orang di Pusat Perbelanjaan Kopenhagen

Sepupunya Anton Dianov mengatakan kepada Reuters dari Amerika Serikat bahwa tuduhan terhadap spesialis laser bahwa dia telah mengkhianati rahasia negara ke China, tidak masuk akal.

"Dia seorang ilmuwan, dia mencintai negaranya, dia bekerja di negaranya meskipun banyak undangan dari universitas dan laboratorium terkemuka untuk bekerja di luar negeri. Dia ingin bekerja di Rusia, dia ingin mengajar siswa di sana," katanya.

"Tuduhan ini benar-benar konyol dan sangat kejam dan tidak biasa dikenakan pada orang sakit seperti itu. Mereka tahu bahwa dia berada di ranjang kematiannya dan mereka memilih untuk menangkapnya,".

Baca Juga: Tagar Presiden Jokowi Bikin Malu Trending, Simak Pro dan Kontra Warganet Berikut

Keluarga dan pengacara mengatakan Kolker ditahan, dan rumahnya digeledah, oleh dinas keamanan FSB. Mereka mengatakan tuduhan makar - yang membawa hukuman hingga 20 tahun - didasarkan pada kuliah yang disampaikan Kolker di China, meskipun kontennya telah disetujui oleh FSB.

Pengacara Alexander Fedulov mengatakan kepada Reuters bahwa dia telah berusaha menghubungi pihak berwenang atas nama Kolker tetapi ditolak dari departemen investigasi FSB dan dari penjara.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah