Polisi Singapura Dipenjara, Simak Penyebabnya

- 26 Juni 2022, 11:05 WIB
Ilustrasi Kantor Polisi Singapura
Ilustrasi Kantor Polisi Singapura /Muhammad Basir-Cyio/brightsparks.com.sg


RESPONSULTENG - Seorang petugas polisi yang sedang menyelidiki seorang remaja untuk percobaan bunuh diri meminta nomor teleponnya.

Setelah polisi mendapatkan nomor telepon si target, kemudian mengirimkan pesan teks yang melecehkan.

Dia menanyai gadis berusia 19 tahun itu tentang siapa yang dia temui, kapan dia makan, mandi, dan tidur, dan juga memintanya untuk bertemu dengannya.

Baca Juga: Pororo Kucing Viral Trending Lagi, Begini Cuitan Para Warganet

Dikutip Responsulteng.com dari laporan wartawan CNA, Davina Tham, bahwa ketika dia mengabaikannya, dia mendesaknya untuk segera menjawab. Oknum polisi bernama Leow Jin Jie (33), telah dijebloskan ke penjara sejak Tanggal 24 Juni 2022 silam untuk waktu 20 hari ke depan.

Polisi itu mengaku bersalah dan harus menjalani proses hukum di Negara Pulau tersebut. Ia telah bekerja di Singapore Police Force (SPF) sejak 2009 dan menjadi petugas investigasi saat ditugaskan menangani kasus korban pada 2017.

Dia mengatakan bahwa dia melakukan pelanggaran karena "dia memiliki masalah perkawinan dan ingin menguji apakah dia masih memiliki nilai dengan wanita," menurut dokumen pengadilan.

Korban memiliki riwayat masalah kesehatan mental dan didiagnosis dengan gangguan depresi mayor dengan ciri-ciri kepribadian ambang. Identitasnya dilindungi oleh perintah pembungkaman.

Baca Juga: Tenda Biru “Desy Ratnasari”, Wakil Rakyat yang Tetap “Membiru”

Pengadilan mendengar bahwa Leow pertama kali bertemu dengan korban ketika dia pergi ke rumahnya untuk merekam pernyataannya pada 27 September 2017.

Dia meminta orang tuanya untuk pergi sehingga dia bisa mengambil pernyataannya sendiri, dan memintanya untuk duduk di sebelahnya.

Setelah mengambil pernyataannya, dia meminta untuk bertukar nomor telepon. Keesokan paginya, dia mulai mengirim pesan kepada korban melalui WhatsApp.

Dia awalnya bertanya tentang kesehatannya dan meminta untuk tidak lupa makan dengan juga jangan lupa minuman berenergi, tonik.

Tetapi dalam waktu 45 menit, pesannya mulai mengarah ke pertanyaan kapan dia akan bertemu dengan seorang teman pria dan jam berapa dia tidur. Dia juga menawarkan untuk mampir ke rumahnya.
Leow "tahu dia hanya seharusnya berbicara dengannya tentang masalah terkait penyelidikan, dan bahwa interaksinya dengan dia setelah dia merekam pernyataannya tidak pantas", kata Wakil Jaksa Penuntut Umum, Yvonne Poon.

Baca Juga: 11 Tahun Bela Manchester United, De Gea Sudah Nyaman dan Menikmati Kehidupannya

Korban mulai merasa dilecehkan ketika Leow mengiriminya pesan pagi itu, "Jangan nakal. Kamu belum makan, silakan makan. Jangan buat aku marah."

"Dia merasa dilecehkan karena dia selalu memeriksanya, diintimidasi karena dia mengatakan dia akan marah, dan juga merasa seperti dia mencoba mengendalikannya dengan mengatakan 'gadis baik'," kata Ms Poon.

Korban juga merasa terhina ketika dia mengomentari tubuhnya dan tertekan karena dia akan terus berusaha untuk bertemu dengannya, tambah jaksa.

Pesan Leow kepada korban berlanjut setiap hari hingga 4 Oktober 2017. Pesan tersebut berkisar dari memintanya untuk memberi tahu dia ketika dia sudah sampai di rumah, mengatakan bahwa dia cantik dan mengundangnya.

Baca Juga: Gubernur Ganjar Pranowo Sebut Persoalan Sampah Perlu Perhatian Serius

Pada satu kesempatan, dia mengatakan padanya "tolong tolong tolong jangan berhubungan seks". Dia juga mengatakan bahwa dia mengirim pesan kepada korban "karena menurutku kamu terlihat cantik saat pertama kali bertemu denganmu".

Selama waktu ini, Leow juga berulang kali meminta korban untuk memindahkan percakapan mereka ke Snapchat karena pesan akan dihapus secara otomatis.

Korban merasa dilecehkan dan enggan untuk terlibat lebih jauh dengannya, seringkali menyisakan waktu berjam-jam di antara balasannya. Sebaliknya, Leow merespons dalam beberapa menit, jika bukan detik.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: Channel News Asia (CNA)


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x