Berikut Beberapa Faktor yang Bisa Jadi Peyebab Sakit Kepala

- 30 September 2022, 21:34 WIB
Gambar ilustrasi. Sakit kepala usai melakukan hubungan intim? begini penjelasan medisnya
Gambar ilustrasi. Sakit kepala usai melakukan hubungan intim? begini penjelasan medisnya /

RESPONSULTENG - Kondisi sakit kepala yang jika muncul hanya sesekali merupakan kondisi yang tergolong wajar.

Apabila kondisi sakit tersebut sering terjadi, maka kondisi ini bisa saja termasuk sakit kepala kronis atau menahun,

Kondisi sakit kepala dianggap kronis apabila telah berlangsung lebih dari 15 hari dan dalam kurun waktu 3 bulan.

Dalam pembagiannya, sakit kepala kronis dapat dibedakan menjadi sakit kepala primer dan sekunder.

Sakit kepala primer umumnya sering dirasakn banyak orang. Dimana kondisi ini dipicu oleh aktivitas tertentu, seperti kurang tidur, kurang asupan nutrisi, atau stres. Melalui pemenuhan waktu tidur atau mencukupi asupan nutrisi gejala pun bisa mereda.

Baca Juga: 3 Resep Jus Buah dan Sayuran Sederhana Dapat Tingkatkan Imunitas Tubuh

Untuk sakit kepala sekunder disebabkan oleh suatu penyakit. Apabila seseorang yang menderita kondisi ini akan mengalami sakit kepala terus-menerus, bila penyakit yang menjadi penyebabnya tidak diobati.

Penyebab Sering Sakit Kepala

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa sering sakit kepala juga dapat disebabkan oleh penyakit serius. Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit yang bisa menjadi peyebabnya:

1. Infeksi otak
Infeksi otak bisa menyebabkan seseorang sering sakit kepala. Kondisi ini dapat disebabkan oleh bakteri, virus, atau jamur. Ketika menyerang jaringan otak, mikroorganisme tersebut dapat memicu peradangan dan kerusakan pada otak sehingga menimbulkan rasa sakit di kepala dan disertai demam.

2. Cedera otak
Seseorang yang mengalami cedera otak juga akan sering sakit kepala. Umumnya, cedera otak terbagi menjadi nontraumatis dan traumatis. Cedera otak nontraumatis terjadi karena komplikasi dari tekanan darah tinggi maupun aneurisma.

Sementara itu, cedera otak traumatis biasanya akibat kecelakaan lalu lintas, pukulan benda tumpul di kepala, maupun jatuh dari ketinggian. Kondisi ini bisa saja menimbulkan perdarahan dalam jaringan otak, sehingga meningkatkan tekanan intrakranial yang mengakibatkan sakit kepala kronis.

Baca Juga: Biasakan Mengganti Sikat Gigi, Simak Dampak Jika Tak Mengganti

3. Tumor otak
Tumor otak juga bisa meningkatkan tekanan intrakranial. Hal ini karena keberadaan tumor bisa menekan jaringan otak, sehingga menyebabkan penderitanya mengalami sakit kepala.

Selain sering sakit kepala, tumor otak juga bisa menimbulkan gejala lain, tergantung area otak mana letak tumor itu berada. Beberapa gejala yang dapat terjadi meliputi kejang atau lumpuh pada salah satu sisi tubuh.

4. Peradangan pembuluh darah otak
Penyebab sering sakit kepala lainnya adalah peradangan pada pembuluh darah di otak atau vaskulitis. Kondisi ini umumnya disebabkan oleh penyakit autoimun yang dialami penderitanya.

Vaskulitis bisa mengganggu aliran oksigen yang masuk ke otak, sehingga memengaruhi fungsi otak. Pada akhirnya, akan menimbulkan keluhan sakit kepala yang berlangsung lama.

Perlu diingat pula bahwa orang yang sering sakit kepala juga berisiko mengalami gangguan lain, seperti insomnia, depresi, kecemasan, bahkan gangguan fisik yang menghambat aktivitas. Oleh karena itu, kondisi ini jangan dianggap remeh dan perlu segera diobati.

Cara Mengobati Sering Sakit Kepala
Langkah pengobatan untuk sakit kepala yang sering muncul perlu disesuaikan dengan penyebabnya. Untuk memastikannya, dokter akan menentukan diagnosis dengan menanyakan seputar gejala yang dirasakan pasien dan riwayat keluarga.

Baca Juga: Ramuan Herbal Mampu Bersihkan Organ Liver dan Lambung, Simak Penjelasan dr Zaidul Akbar

Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang meliputi tes darah, lumbal pungsi, CT scan, atau MRI kepala. Bila diagnosis telah ditentukan, dokter akan memberikan pengobatan untuk sakit kepala kronis sesuai dengan kondisi medis dan gejala yang dialami, seperti:
• Obat antinyeri, untuk meredakan sakit kepala
• Antibiotik, obat antivirus, atau obat antijamur, untuk mengendalikan infeksi
• Obat imunosupresan, untuk meredakan peradangan
• Obat antikejang, untuk menekan risiko terjadinya kejang akibat gangguan saraf di otak
• Obat antidepresan, untuk mengatasi gangguan tidur maupun depresi
• Operasi, untuk menangani perdarahan maupun tumor di otak

Pada kasus gangguan otak yang berat, dokter juga akan menyarankan pasien untuk menjalani fisioterapi atau terapi okupasi. Kedua terapi tersebut baik untuk mempercepat pemulihan serta memperbaiki kondisi fisik dan fungsi saraf.

Jika Anda sering sakit kepala tetapi tidak sembuh dengan pengobatan sederhana, sebaiknya segeralah berobat ke dokter. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan guna menentukan penyebabnya dan memberikan penanganan yang tepat.***

Editor: Taqyuddin Bakri

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah