Ingin Kulit Wajah Tampak Awet Muda? Simak Penjelasannya

- 19 Juli 2022, 19:55 WIB
Ilustrasi seorang wanita yang selalu awet muda meski sudah berumur
Ilustrasi seorang wanita yang selalu awet muda meski sudah berumur / lookstudio/freepik

RESPONSULTENG - Setiap orang pasti menginginkan untuk terlihat awet muda. Meski usia terus bertambah, namun kita bisa menjaga diri agar tetap sehat dan bugar, yang pada akhirnya juga membuat diri kita tampil awet muda. 

Sebagian dari kita sibuk mencari rahasia awet muda dari berbagai sumber, seperti internet, buku, tayangan media, dan berbagai sumber lainnya.

Padahal, sering kali rahasia kulit tampak awet muda justru berasal dari kebiasaan kecil yang kita terapkan setiap hari secara konsisten. 

Manfaat facelift untuk mengencangkan kulit wajah memang sudah umum diketahui. Selain itu, facelift juga bisa dilakukan untuk mengatasi masalah lainnya pada kulit akibat penuaan. Meski demikian, prosedur ini memiliki beberapa risiko yang perlu dipertimbangkan.

Baca Juga: Jika Ingin Awet Muda, Hindari Empat Hal Ini!

Seiring pertambahan usia, rasa percaya diri dapat menurun karena kulit wajah yang tak lagi kencang. Facelift atau rhytidectomy kerap digunakan sebagai salah satu cara agar kulit wajah tampak Tidak sedikit orang yang mencoba perawatan kulit mahal agar tetap terlihat awet muda.

Padahal, cara awet muda dapat dilakukan dengan langkah-langkah yang sederhana tetapi mampu memberikan hasil yang sangat baik untuk penampilan maupun kesehatan.

Penuaan merupakan proses alami yang akan terjadi pada semua orang. Seiring pertambahan usia, kulit akan kehilangan elastisitasnya sehingga tanda-tanda penuaan pun bermunculan, mulai dari garis halus,terus  Keriput kondisi yang ditandai dengan lipatan, garis, atau kerutan di permukaan kulit.

Keriput terjadi secara alami karena proses penuaan, tetapi juga bisa muncul lebih cepat akibat beberapa faktor.

Baca Juga: Tips Awet Muda agar Lebih Segar Secara Fisik dan Visual

Struktur dan tekstur kulit dipengaruhi oleh faktor genetik. Namun, seiring usia bertambah, kulit mengalami proses penuaan.

Kondisi ini membuat kulit menjadi tipis, kering, kendur, dan lambat mengalami peremajaan.

Elastisitas kulit pun berkurang sehingga timbul keriput. hingga bercak atau flek pada kulit.

Tak hanya itu, prosedur ini kini juga dapat dilakukan untuk mereposisi otot, kulit, dan lemak.

Manfaat Facelift terhadap Penuaan Wajah

Facelift umumnya dilakukan pada pasien yang telah berusia 40–70 tahun. Namun, tidak menutup kemungkinan dapat dilakukan pada pasien yang lebih tua.

Baca Juga: Model Cantik Liziane Gutierrez Dapatkan Ancaman Serius Usai Berpose di Atas Tank Rusia

Hasil terbaik facelift dapat diperoleh jika pasien masih memiliki elastisitas kulit, meski sudah mengalami Penuaan dini bisa saja dialami oleh orang dewasa muda.

Kondisi ini bukan hanyak karena pertambahan usia, tetapi juga pola hidup yang tidak sehat dan kebiasaan tertentu. Untuk mencegah munculnya tanda-tanda penuaan dini, kenali apa saja kebiasaan tersebut.

Seiring pertambahan usia, jaringan kolagen dan elastin pada kulit akan melemah. Hal ini membuat elastisitas kulit wajah berkurang sehingga muncul berbagai tanda penuaan dini.

Prosedur facelift dapat mengurangi kendur atau lipatan kulit di bawah dagu, pipi dan garis rahang, serta perubahan lain yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Baca Juga: Curi Perhatian Warganet, Sophia Latjuba Tampil Cantik dalam Pernikahan Sang Putri

Hasil dari prosedur facelift ini dapat bertahan sekitar 5–10 tahun. Meski begitu, bukan berarti proses penuaan terhenti sama sekali. Prosedur ini juga tidak dapat mengurangi kerutan halus atau kerusakan kulit akibat paparan sinar matahari.

Beberapa prosedur lain yang kerap dilakukan bersamaan dengan facelift adalah necklift untuk leher, browlift untuk dahi, dan operasi kelopak mata.

Implan wajah dan penyuntikan filler atau lemak juga bisa dilakukan sebagai rangkaian prosedur tambahan dalam operasi facelift.

Persiapan Sebelum Menjalani Facelift

Sebelum melakukan prosedur facelift, Anda diharuskan berkonsultasi ke dokter bedah plastik untuk menyampaikan tujuan dan perubahan apa yang diinginkan. Dokter nantinya akan menanyakan kondisi kesehatan Anda, termasuk obat-obatan yang dikonsumsi dan prosedur bedah yang pernah dilakukan.

Selanjutnya, dokter akan memeriksa kondisi kulit dan struktur wajah serta leher. Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat apakah ada bekas luka, kondisi kulit yang tidak normal, atau asimetri pada wajah.

Baca Juga: Dita Karang Tampil Cantik pada Teaser Comeback Secret Number

Anda akan diminta untuk menghentikan konsumsi aspirin, obat antiradang, atau suplemen herba karena dapat meningkatkan risiko perdarahan. Dokter juga akan memberikan antibiotik sebelum facelift dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya infeksi.

Proses Operasi Facelift dan Pemulihannya

Operasi facelift diawali dengan pemberian obat bius dan pembentukan sayatan yang dimulai dari garis rambut di pelipis, sekitar telinga, dan berakhir di kulit kepala bagian bawah.

Selanjutnya, kulit dan jaringan lemak akan diangkat dari otot dan jaringan ikat. Otot dan jaringan ikat ini juga dapat dikencangkan dengan cara menjahitnya.

Setelah itu, kulit akan ditarik ke arah belakang hingga posisi yang diinginkan dan kelebihan kulit akan dibuang. Setelah selesai, sayatan akan dijahit kembali dan diperban. Prosedur facelift biasanya berlangsung selama 2–6 jam, tergantung kondisi Anda secara keseluruhan.

Baca Juga: Lima Jenis Makanan yang Cocok untuk Penderita Diabetes

Pada 2–3 minggu pertama setelah operasi, wajah Anda akan mengalami memar dan bengkak. Jika luka bekas operasi sudah menutup, dokter akan melepas jahitan saat jadwal kontrol rutin. Namun, perlu diingat bahwa proses pemulihan setelah facelift tidaklah sama untuk setiap orang.

Beberapa Risiko dan Komplikasi Facelift

Ada beberapa risiko dan komplikasi yang dapat terjadi setelah prosedur facelift, di antaranya:

  • Memar
  • Perdarahan
  • Infeksi
  • Pelebaran atau penebalan bekas luka setelah operasi

Selain itu, facelift juga bisa menyebabkan kerontokan rambut di sekitar lokasi sayatan, asimetri antara dua sisi wajah, dan terjadinya kerusakan saraf sementara, yang ditandai dengan gangguan fungsi otot atau kebas.

Selain itu, ada beberapa golongan yang berisiko tinggi mengalami efek samping dan komplikasi saat dan setelah menjalani prosedur facelift, di antaranya:

Baca Juga: Bak Seorang Putri, Rose BLACKPINK Tampil Cantik di Pameran Tiffany & Co

  • Penderita diabetes dan hipertensi
  • Perokok
  • Orang dengan riwayat kenaikan dan penurunan berat badan yang berulang
  • Orang dengan riwayat atau risiko tinggi perdarahan abnormal

Golongan ini berisiko tinggi mengalami perdarahan, penyembuhan luka yang lebih lama, hematoma, hingga komplikasi jantung.

Anda juga harus mewaspadai beberapa gejala yang dapat muncul setelah melakukan prosedur facelift, seperti:

  • Perdarahan dan muncul nanah pada luka bekas operasi
  • Demam
  • Jahitan pada luka operasi lepas sebelum waktunya
  • Bengkak, kemerahan, dan nyeri hebat pada area sekitar operasi

Baca Juga: Curi Perhatian Warganet, Sophia Latjuba Tampil Cantik dalam Pernikahan Sang Putri

Jika merasakan gejala seperti yang telah disebutkan di atas, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan pengobatan lebih lanjut.

Pilihan Alternatif Facelift untuk Meremajakan Kulit Wajah

Selain prosedur facelift, Anda juga bisa memiliki kulit wajah kencang dan bebas kerut dengan mencoba beberapa perawatan alternatif lain, seperti:

  • Thread-lift, yaitu teknik menarik kulit dari dagu ke pelipis menggunakan alat sejenis jarum dan benang khusus
  • Suntik botox, yaitu metode untuk memudarkan garis halus, keriput, atau kerutan, dengan melemahkan otot atau memblokir saraf tertentu
  • Thermage basics, yaitu teknik yang menggunakan frekuensi gelombang radio untuk memanaskan kulit dan memicu  produk kolagen agar kulit menjadi kencang
  • Non-ablative laser basics, yaitu teknik untuk membantu kulit memproduksi kolagen, mengurangi garis-garis halus, dan menyamarkan bintik hitam

Pertimbangkan terlebih dahulu mengenai risiko dan manfaat facelift jika Anda berminat menjalaninya.

Baca Juga: Alami Over-exfoliation, Lakukan Tiga Tindakan ini Pada Wajah Segera

Anda bisa berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai prosedur ini, juga tentang alternatif perawatan lainnya yang sesuai dengan masalah dan kondisi kulit Anda.

 

 

Editor: Akhmad Usmar

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x