Network
RESPONSULTENG - Drs. Sumedi Andono Mulyo, M.A., Ph.D. selain memberikan kuliah umum dan seminar di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Tadulako (Untad).
Direktur Perencanaan Pembangunan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional Bapennas RI ini juga menyempatkan untuk berbincang dengan Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Pembangunan dan Studi Pembangunan (HIMIESPA) melalui platform podcast.
Atas kesempatan tersebut Dekan FEB Dr. Muh.Iqbal A, S.E, M.Si, Ak. sangat bangga dan berterima kasih atas kesempatan berharga tersebut.
Baca Juga: Datang di FEB Untad, Sumedi Andono Bahas Soal Peluang dan Tantangan Sulteng untuk Pembangunan IKN
"Kami sangat bangga dengan Bapak Drs. Sumedi Andono Mulyo, M.A., Ph.D., Beliau bukan hanya berbagi ilmu di seminar dan kuliah umum, bahkan bisa meluangkan waktu untuk podcast bersama anak-anak kami," tutur Dekan.
Hal ini, kata Dr. Muh. Ikbal, menunjukan bahwa Pak Sumedi adalah orang yang benar-benar ingin berbagai ilmu dan memperhatikan generasi muda.
Sekali lagi, kami keluarga besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untad berterima kasih yang sebesar-besarnya dengan Pak Direktur.
Momen hangat bersama sejumlah mahasiswa itu pun dibagikan Sumedi di akun instagram pribadinya @sumedi_andono_mulyo.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer Soal Kesehatan, Cinta, dan Karir Besok 31 Oktober 2022
"Podcast Himpunan Mahasiswa Ilmu Ekonomi dan Studi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Tadulako, Palu," tulisnya pada keterangan.
Lebih lanjut Ia menuliskan "Tiga sikap penting bagi mahasiswa dalam menerapkan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka adalah berpikir kritis, bersikap adaptif dan bertindak transformatif,".
"Salah satu persyaratan dasar bagi mahasiswa menghadapi dinamika sosial, budaya dan ekonomi yang terus berubah adalah kemampuan berpikir kritis (critical thinking) dalam memilah data, memanfaatkan peta, mengurai informasi dan mengembangkan pengetahuan," tulisnya.
Dengan berpikir kritis, masih di tulisan Sumedi, mahasiswa dapat mengenali masalah dan akar masalah, melakukan analisis terhadap suatu fenomena, memberikan tinjauan kritis terhadap suatu kebijakan, dan memberikan masukan untuk perbaikan kondisi dan kebijakan.
Baca Juga: LENGKAP!! Soal Itaewon, Ini Semua Fakta Tentang Kejadian Hingga Update Korban
Sumedi juga menuliskan bahwa sikap adaptif mahasiswa sangat penting dalam menghadapi perkembangan pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat, masif dan spontan.
Dengan sikap adaptif, lanjutnya, mahasiswa dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melakukan akumulasi pengetahuan (knowledge accumulation) sebagai bekal pribadi dalam membangun karir di masa depan.
"Tindakan transformatif menegaskan peran mahasiswa sebagai agen of change dalam mendorong perubahan kondisi sosial, budaya dan ekonomi bangsa menjadi lebih maju, produktif dan unggul," tegasnya dalam tulisan tersebut.
Dengan bertindak transformatif, tulis Sumedi, mahasiswa dapat mengembangkan pemikiran alternatif di luar arus utama (mainstream), mendorong inovasi dan memperluas pilihan tindakan bagi perkembangan pengetahuan dan teknologi, kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
Baca Juga: Agensi Katakan Ini Soal Desas Desus Hubungan Song Joong Ki dan Kim Tae Ri
"Dengan semua itu, mahasiswa menjadi tangguh, tidak mudah terombang-ambing oleh hoax, tidak ikut arus dalam kepentingan politik sesaat dan tegak lurus menjaga kepentingan rakyat dan bangsa," jelasnya masih pada unggahan yang sama.
Tiga kutipan motivasi juga disertakan pada caption unggahan yang dibagikan sekitar pukul 05.00 WITA pada hari ini 30 Oktober 2022.
"Education is not the filling of a pot but the lighting of a fire." (W.B. Yeats)
"Don’t just teach your children to read. Teach them to question what they read. Teach them to question everything." (George Carlin)
"If we are planning for a year, sow rice; if we are planning for a decade, plant trees; if we are planning for a lifetime, educate people." (Chinese proverb).***
