Banjir Bandang Melanda Sulteng, Direktur Celebes Bergerak Minta Gubernur Lakukan Evaluasi Pengelolaan SDA

- 2 Agustus 2022, 11:36 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /

RESPONSULTENG - Banjir bandang yang melanda Desa Torue di Kabupaten Parigi Moutong dan beberapa daerah lain di Sulawesi Tengah memantik reaksi dari Direktur Celebes Bergerak.

Adriansa Manu, Direktur Celebes Bergerak dalam rilis persnya, secara tegas meminta Gubernur Sulawesi Tengah agar melakukan evaluasi terhadap model pengelolaan sumber daya alam berbasis industri ekstraktif.

Terutama di wilayah-wilayah sasaran investasi pertambangan, industri pertambangan dan perkebunan kelapa sawit.

Menurut Adriansa, industri ekstraktif selain desktruktif juga menyebabkan konsentrasi gas rumah kaca (GRK) dan memiliki kerentanan bencana tinggi.

Baca Juga: Gubernur Sulteng  H.Rusdy Mastura, Meninjau Bencana Banjir Torue dan Menyerahkan Bantuan

“Pohon ditebang, tanah digali dan boros energi jelas berisiko terhadap bencana alam. Itu sudah pasti dan sudah terbukti,” tuturnya.

Kata Adriansa, banjir bandang pada 27 Juni 2022 di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Desa Fatufia, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah mesti dilihat sebagai dampak kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh aktivitas pertambangan dan industri pertambangan.

Banjir di kawasan PT IMIP kata dia, menyebabkan 350 KK terpaksa mengungsi dan berdampak terhadap 500 KK penduduk sekitar kawasan industri nikel tersebar di Indonesia.

Selama ini, kata Adriansa paradima pemerintah selalu melihat bencana banjir sebagai akibat dari curah hujan yang tinggi.

Baca Juga: Wilayah Sulteng Dilanda Banjir, Ini Perumahan Dalam Kota Palu yang Terendam

Halaman:

Editor: Akhmad Usmar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x