Network
RESPONSULTENG - Ruang Polibu menjadi lokasi penyelenggaraan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022. Tepat pada 29 Juni 2022, kegiatan tersebut dihadiri oleh Gubernur yang diwakili oleh Wakil Gubernur Sulawesi Tengah.
Salam hangat disampaikan oleh Wakil Gubernur, Drs. Ma'mun Amir mewakili Gubernur Sulawesi Tengah. Tak lupa permohonan maaf dari Gubernur sebab belum bisa hadir di kegiatan tersebut.
Apresiasi tinggi juga disampaikan atas pelaksanaan High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2022.
Berdasarkan data bahwa pada tahun 2021 Inflasi Provinsi Sulawesi Tengah tercatat sebesar 2,20%, dan tahun 2022 hingga bulan Mei tercatat sebesar 3,09%. Angka inflasi tersebut masih berada pada angka standar inflasi pusat.
Baca Juga: Viral Foto Indra Bekti Mirip Aktor Money Heist, Begini Tanggapan Sang Istri
Inflasi yang meningkat dipengaruhi oleh naiknya indeks harga pada transportasi darat, udara maupun laut, sebab terjadi kelangkaan BBM. Lalu, hal tersebut turut berdampak pada indeks harga komoditi pangan seperti daging ayam ras, telur, ikan dan tomat yang juga meningkat.
Namun sebenarnya, adanya peningkatan harga terjadi karena pengaruh dari perubahan regulasi kebijakan pusat seperti, kenaikan harga BBM, kenaikan tarif listrik, kenaikan harga LPG non subsidi, dan kenaikan pajak PPn menjadi 11%.
Saat ini terdapat beberapa upaya dari TPID Provinsi Sulawesi Tengah untuk mencegah inflasi, di antaranya :
- Penyusunan peraturan Gubernur tentang roadmap pengendalian inflasi daerah tahun 2022-2024.
- High level meeting TPID provinsi Sulawesi Tengah.
- Rapat koordinasi TPID dan Kabupaten Kota.
- Pemantauan menjelang hari besar keagamaan.
- Rapat ketersediaan pangan.
- Rapat koordinasi ketersediaan dan keterjangkauan harga komoditi pokok penting.
- Pasar murah.
- Operasi pasar.
- Pengawasan pendistribusian BBM dan LPG
Baca Juga: Prakiraan Harian Tinggi Gelombang Hari Ini
Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan perihal harapannya agar seluruh instansi dapat memperkuat koordinasi untuk menjaga inflasi agar terkendali sesuai dengan target yang diharapkan sehingga tidak berdampak yang kurang baik pada perkembangan ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah.***
