Kylian Mbappe Memilih Bertahan di Saint-Germain Paris

- 4 Agustus 2022, 16:39 WIB
Kylian Mbappe Berkeputusan untuk tetap di Paris
Kylian Mbappe Berkeputusan untuk tetap di Paris /Muhammad Basir-Cyio/supersport.com


RESPONSULTENG - Keputusan Kylian Mbappe untuk bertahan di Paris Saint-Germain, mendapat pujian yang luar biasa.

Keputusannya itu dianggap sebagai anugerah bagi sepak bola Prancis, tetapi itu pasti mengesampingkan peluang tipis dari perburuan gelar saat musim baru Ligue 1 yang akan dimulai akhir pekan ini.

Pelatih Prancis, Didier Deschamps, mengatakan Mbappe "menyorotkan cahaya positif pada kejuaraan di luar negeri" dengan memilih untuk menandatangani kontrak tiga tahun baru untuk tetap tinggal di negara asalnya.

Hal tersebut adalah sebuah keputusan yang Presiden Emmanuel Macron akui dan dia sebaiknya nenjadi striker, sebagaimana dikutip Responsulteng.com pada laman www.supersport.com.

Baca Juga: Manfaat Makanan Pedas, Salah Satunya Cocok bagi Penderita Jantung

Presiden liga Prancis, Vincent Labrune, menegaskan bahwa kesepakatan baru Mbappe telah memberi isyarat pesan kuat untuk masa kini dan masa depan liga.

Mbappe adalah sosok dominan di Paris meskipun kehadiran Lionel Messi dan Neymar dan kedatangan pelatih baru di klub yang gelar juara musim lalu, dibayangi oleh tersingkirnya babak 16 besar Liga Champions melawan Real Madrid.

Pelatih Mauricio Pochettino dan Direktur olahraga Leonardo, telah digantikan oleh Christophe masing-masing Galtier dan Luis Campos.

Tokoh super Portugal, Campos, ditunjuk sebagai penasihat sepak bola. Dia membangun dua tim terakhir untuk menggagalkan gelar domestik PSG, yakni Monaco pada 2017 dan Lille pada 2021.

Baca Juga: Resep Olahan Ayam Goreng Padang Bikin Ngiler

Galtier, manajer Prancis terbaik dalam dekade terakhir, adalah pelatih tim Lille yang menghabiskan musim lalu sebagai pelatih Nice, tetapi dia tahu tekanan di Paris akan lebih besar.

'MENANGKAN SEGALANYA'

Ketika datang ke PSG, telah menjadi sebuah keharusan untuk meraih keberhasilan hasil, katanya kepada harian olahraga L'Equipe.

‘Kami perlu memecahkan rekor. Dengan segala kerendahan hati, saya datang ke Paris untuk memenangkan segalanya’, katanya.

Untuk rival domestik PSG, adalah kualifikasi Liga Champions kedua, dan otomatis menjadi yang terbaik sekaligus harapkan di Ligue 1.

Baca Juga: Waspada Sejak Dini, Kenali Risiko Fatal Henti Jantung

Marseille adalah runner-up musim lalu tetapi pada musim panas penuh gejolak bagi klub yang dimiliki taipan Amerika Frank McCourt.

Pelatih Argentina yang berapi-api, Jorge Sampaoli telah pergi dan digantikan oleh mantan pemain internasional Kroasia Igor Tudor.

Orang-orang kunci di Boubacar Kamara, William Saliba dan Steve Mandanda telah pergi dan hasil pra-musim belum menggembirakan.

Monaco harus puas dengan posisi ketiga musim lalu dan harus lolos kualifikasi Liga Champions sebagai hasilnya.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: www.supersport.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah