Kemenkeu Prediksikan Inflasi Akan Naik Mencapai 6,8 Persen, Akibat dari Kenaikan BBM

- 5 September 2022, 16:45 WIB
Ilustrasi Inflasi.
Ilustrasi Inflasi. /Pixabay/Gerd Altmann/

RESPONSULTENG - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu memprediksi akan ada pengaruh setelah Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.

Pengaruhnya adalah kenaikan inflasi yang diperkirakan akan menyumbang 1,9 persen.

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah inflasi Indonesia hingga Agustus berada di angka 4,69 persen.

Melansir artikel dari Pikrian-Rakyat.com dengan judul "Harga BBM Naik, Kemenkeu Prediksi Inflasi Mencapai 6,8 Persen", dengan jumlah tersebut, inflasi Indonesia tahun ini diperkirakan akan mencapai angka 6,6 – 6,8 persen setelah kenaikan BBM.

Angka tersebut diketahui melampaui jumlah inflasi yang ditargetkan pemerintah tahun ini yakni hanya berkisar 4 hingga 4,8 persen.

“Kita sudah hitung 1,9 persen dampaknya dari kenaikan BBM ke inflasi. Kisarannya (tahun ini) inflasi akan ada di 6,6 persen sampai 6,8 persen,” kata Febrio di Kompleks DPR RI di Jakarta, seperti dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara.

Menindaklanjuti inflasi yang melebihi target, Febrio menuturkan pemerintah akan berupaya menjaga inflasi tetap dibawah 7 persen hingga akhir tahun.

Adapun caranya yakni dengan menjaga harga pangan dan distribusinya.

“Sampai akhir tahun kita berusaha akan tetap menjaga dengan semua kombinasi tadi yaitu harga pangan terjaga dan distribusinya ada sehingga harapannya (inflasi) bisa di bawah 7 persen di akhir tahun,” kata Febrio.

Senada dengan pernyataan Febrio, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkap, kenaikan BBM pasti akan berdampak pada kenaikan harga komoditas lain.

Halaman:

Editor: Rahmat Hidayatullah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah