Presiden Joko Widodo Terima Delegasi IMF, Ini Hal Penting yang Dibahas

- 18 Juli 2022, 09:45 WIB
Presiden Joko Widodo saat menerima delegasi IMF di Istana Bogor
Presiden Joko Widodo saat menerima delegasi IMF di Istana Bogor /BPMI Setpres


RESPONSULTENG - 
Presiden Joko Widodo menerima delegasi International Monetary Fund (IMF) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu, 17 Juli 2022.

Delegasi yang hadir yaitu Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF Krishna Srinivasan, dan Representatif Senior IMF untuk Indonesia James Walsh.

Saat memberikan keterangan seusai mendampingi Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Presiden Joko Widodo menyampaikan sejumlah hal kepada IMF mengenai situasi perekonomian di Indonesia.

Baca Juga: Manajemen Lingkungan Kerja dan Darurat Bencana, Mengapa Penting Dilakukan?

Ekonomi Indonesia, kata Airlangga, relatif sedang baik dengan inflasi sekitar 4,2 persen, pertumbuhan 5,01 persen. Kemudian juga dalam situasi lain Indonesia, ekonomi dibanding negara lain kita punya debt to GDP ratio sekitar 42 persen, beberapa negara itu mencapai 100 persen.

"Kemudian defisit masih sekitar 4 persen dan current account 0,5 persen dan balance of trade kita 26 bulan positif terus, dan Indonesia punya foreign reservesebesar USD135 miliar,” ujar Menko Perekonomian.

Baca Juga: Cara Menjalani Gaya Hidup yang Lebih Sehat, Simak Kebiasaan yang Berbahaya

Airlangga menjelaskan bahwa situasi perekonomian di Indonesia relatif baik dengan potensi resesi lebih kecil jika dibandingkan negara lain yaitu sekitar 3 persen.

Meski demikian, pemerintah berharap IMF akan terus mendukung dan memberikan narasi positif terhadap perekonomian Indonesia terutama dalam menghadapi krisis global.

“Kita sangat mengkhawatirkan dengan kondisi inflasi yang naik di berbagai negara. Tingkat suku bunga akan masuk rezim baru yaitu kenaikan tingkat suku bunga global dan tentu sangat mempengaruhi terhadap investasi yang sangat dibutuhkan oleh Indonesia,” katanya.

Halaman:

Editor: Taqyuddin Bakri

Sumber: BPMI Setpres


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah