RESPONSULTENG - Covid-19 yang menjangkit dunia beberapa tahun belakangan ini sampai saat ini terus dilakukan penelitian guna mendapatkan obat pencegahannya.
Penanganan Covid-19 dapat dilakukan dengan berbagi cara baik secara medis maupun non medis.
Segara treatment guna pencegahan dan pengobatan Covid-19 sering dilakukan seperti pengobatan terapi
Pengobatan terapi pun bisa beragam jenisnya, seperti pengobatan terapi menggunakan tanaman herbal.
Baca Juga: Fauzi Baadilla Angkat Bicara Terkait Isu Penyelewengan Dana Umat oleh ACT
Dikutip ResponSulteng dari berita Pikiran-Rakyat.com berjudul "Tanaman Herbal Diklaim Berpotensi Menjadi Obat Terapi Covid-19, Apa Saja?" Mejelaskan bahwa pengobatan terapi tahaman herbal merupakan salah satu pengobatan yang dapat dilakukan selain antivirus.
Hal tersebut juga didukung oleh pernyataan dari Prof. Dr. apt. Maksum Radji, Guru Besar Farmasi FIKES UEU dan Purnabakti Guru Besar FF UI.
"Selain antivirus, terdapat pula tanaman herbal yang berpotensi menjadi pilihan obat terapi Covid-19. Dalam kolaborasi penelitian oleh UI dan IPB, disebutkan bahwa golongan senyawa yang berpotensi menjadi suplemen dalam penanganan Covid-19 adalah hesperidin, rhamnetin, kaempferol, quercetin, dan myricetin yang terkandung dalam buah jambu biji, kulit jeruk, serta daun kelor,“ kata Prof. Dr. apt. Maksum Radji dalam diskusi publik mengkaji serangkaian penelitian dan pengembangan yang telah dilakukan oleh tenaga medis sebagai strategi kuratif Covid-19 yang berlangsung secara daring belum lama ini.
Baca Juga: Peringatan Hari Bhayangkara, Tiga Personel Polri Dapat Bintang Bhayangkara Nararya
Ia menjelaskan pula terkait algoritma terapi Covid-19 yang berisi tata laksana penanganan serta langkah pengobatannya.