Network
RESPONSULTENG - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim, merasakan kehangatan setiap melakukan kunjungan kerja.
Menurut Mas Menteri, sapaan akrab Nadiem, adalah sebuah momentum jika akhirnya dapat berinteraksi dengan banyak pihak. Membangun keberagaman dan saling membantu.
“Bagi saya, momentum berharga ketika kunjungan kerja adalah bertemu, berinteraksi dan bisa salingmembantu dalam hangatnya keberagaman”, tulis Nadiem di Instagram pribadinya @nadiemmakarim.
Baca Juga: Penuh Haru, Nabila Ishma Tuliskan Sebuah Pesan Dihari Ulang Tahun Eril
Menurutnya, interaksi yang terbangun adalah pelajaran yang membuat hidup makin bermakna, tulisnya lagi dalam caption Mas Menteri.
Menanggapi unggahan itu yang disertai dengan sejumlah foto dan video, mengundang banyak komentar.
Netizen dengan akun @ulitrisetia, menulis dalam kolom komentar Mas Menteri, sembari memohon maaf. Sebagai seorang guru honorer di sekolah swasta, memohon bantuan ke Mas Menteri untuk dapat diangkat.
“Assalamualaikum, mohon maaf menganggu, saya guru honorer swasta izin mohon bantuan untuk dapat diangkat menjadi topikdad. Bapak/bu Pejabat yg terhormat, atas nama pribadi dan mewakili teman guru swasta, kami memohon maaf yg sebesar-besarnya”, tulisnya.
Baca Juga: Bak Boneka Hidup, Winter ‘aespa’ Terus Jadi Perbincangan Berkat Visual Real Live-nya
Pihaknya juga memohon maaf, sebab selama ini para guru swasta dianggap membuat resah pemerintah pusat maupun daerah, sebagaimana dikutip dari pernyataan Andika Ganendra saat Rakor di Semarang.
Menurut @ulitrisetia, merasa memang sebagai beban sehingga mereka yang honorer swasta hanya dimasukkan di keranjang.
Mewakili teman-teman yang senasib, dia meminta agar ada perlakuan yang berkeadilan karena mereka juga ikut mencerdasakan kehidupan bangsa, tulisnya setengah mengeluh.***
