Baca Juga: Tak Perlu Berkecil Hati !! Dapat 5 Benefit Dari Status yang Jomblo
Salah satu doa dalam Islam yang sering dipanjatkan ketika masa-masa perjuangan untuk meraih hasil terbaik adalah:
اللَّهُمَّ أَحْسِنْ عَاقِبَتَنَا فِي الْأُمُوْرِ كُلِّهَا، وَأجِرْنَا مِنْ خِزْيِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ
ALLOOHUMMA AHSIN ‘AAQIBATANAA FIL UMUURI KULLIHAA, WA AJIRNAA MIN KHIZYID DUN-YAA WA ‘ADZAAِBIL AAKHIROH
Artinya: "Ya Allah, baguskanlah setiap akhir urusan kami, dan selamatkanlah dari kebinasaan di dunia dan dari siksa akhirat."
Pada saat Penyaringan Bakal Calon sebelumnya Prof. Dr. Amar, ST., MT. meraih 38 suara sedangkan Prof. Dr. Muhammad Khairil, MH., M.Si. berada sedikit di bawahnya dengan perolehan 32 suara, sementara empat lainnya memperoleh suara nol.
Baca Juga: Senat FISIP Laksanakan Workshop Percepatan Guru Besar, Dekan Optimis FISIP Bisa
Hasil ini haruslah diterima dengan legowo oleh para Bakal Calon apalagi hasil perolehan pada tahap Penyaringan Calon Rektor ternyata tidak dapat dijadikan sebagai pegangan kepastian pada puncak pemilihan.
Yang nilai rendah dalam penyaringan tak semestinya menaruh iri dengan yang meraih suara lebih tinggi. Karena keduanya hanyalah sebuah kendaraan menuju Puncak Pemilihan di hari mendatang.
Sebaliknya, yang meraih nilai lebih tinggi tidak seharusnya memperolok saudaranya yang meraih nilai lebih di bawah, apalagi sampai harus merendahkan. Sebab ibarat sebuah pedati, keadaan suatu saat bisa berubah.