Network
Salah satu Kiai Nahdlatul Ulama (NU) itu menuturkan senyum jangan dipandang sekadar sedekah. Namun dapat mengatasi pasangan untuk memalingkan hati sejenak atau selingkuh.
Gus Baha mengatakan dalam salah satu riwayat senyum itu sunah. Namun bisa dipandang wajib jika dilakukan oleh pasangan suami istri.
Itu karena senyum menjadi perekat hubungan batin suami istri. Jika rekat, tidak ada perselingkuhan oleh pasangan, kata Gus Baha.
“Coba kalau dalam rumah tangga tidak ada senyum, pasti rumah tangga hancur,” ujar Gus Baha.
Baca Juga: Jika Istri Tebar Senyum, Suami akan Jadi Begini Kata Gus Baha
Suami sudah membawa masalah pekerjaan. Sampai di rumah tidak ada sambutan senyum. Tentu suami akan mencari atau tidak sengaja menemukan senyum yang lain.
Maka, senyum menjadi wajib hukumnya dalam rumah tangga. Senyum, ujar Gus Baha, menjadi hal mewah dalam rumah tangga.
Agar jangan sampai sang suami lebih punya kenangan indah dengan senyuman gadis di kantin atau kedai kopi, bukan dengan istrinya.
Jika itu terjadi, akan berbahaya. Suami lebih ingat dengan senyuman lain. Maka hiasi rumah, hiasi rumah tangga dengan senyuman, tutur Gus Baha.
Jika diberi senyuman, apalagi oleh istri, suami akan selalu mengingatnya. Itu sesuai dengan filosofi “al insan abdul ihsan”. Artinya, manusia itu mudah diperbudak atau ditaklukkan oleh kebaikan.
