Network
RESPONSULTENG – Herlin, sosok Penyuluh Agama Islam di Singkawang Barat, Kalimantan Barat, mengulas pentingnya berterima kasih.
Menurut Herlin, perbuatan baik tak selalu dibalas dengan perbuatan baik pula. Tanaman yang menjalar saja bisa membuat petani itu sendiri kesandung. Seekor ayam yang di beri makan oleh tuanya sendiri, besok harinya bisa lari ke kandang milik orang lain.
Kita semua pasti membutuhkan bantuan orang lain, tidak mungkin bisa langsung dewasa seperti saat ini. Pasti ada campur tangan orang tua atau saudara untuk merawat kita. Dan setelah dewasa lihat apa yang terjadi? Banyak yang kita lupakan seperti lupa mengucapakan “Terima Kasih”.
Baca Juga: Ketua DPR RI, Puan Maharani, Resmikan RS Depati Hamzah Pangkal Pinang, Ini Harapannya
Itu untaian religi yang digambarkan oleh Herlin, seorang penyuluh Agama Islam yang berdomisili di Singkawan Barat, Kalimantan Barat.
Kalimat ini mungkin terdengar sederhana sekali tapi amat berarti bagi orang lain. Padahal mereka tidak butuh balasan apa-apa ketika kita mengucapkan “Terima Kasih”. Namun dengan ucapan terima kasih itu, dia akan tahu bahwa kita menghargai pemberiannya, menghargai kebaikan yang selama ini dia berikan kepada kita.
Tapi sayang saat ini, banyak orang yang lupa mengucapkan Terima Kasih. Sesungguhnya mengucapkan terima kasih saja sudah membuat orang lain senang sebab itu memberikan makna kepadanya bahwa kita menghargai kebaikanya selama ini.
Baca Juga: Wilayah Punggol Mendapatkan Tujuh Gedung Penitipan Anak, Begini Perjungan Para Orangtua
Tak perlu memberikanya sesuatu yang besar jika dengan ucapan itu bisa membuatnya bahagia. Bukankah begitu? Uang, jabatan dan harta benda rupanya telah menutup sebagian mata mereka. Enaknya sudah di ambil duluan dan sekarang tinggal ampasnya. Kalau sudah tak ada rasa di buang begitu saja.
