Begini Cara Diagnosis dan Pemeriksaan Lanjutan Bisul, Jangan Terlambat

- 15 September 2022, 04:49 WIB
Abses pada bisul bisa diobati dengan menggunakan ramuan alami.
Abses pada bisul bisa diobati dengan menggunakan ramuan alami. /Instagram @zslegacyherbs_selatan/

RESPONSULTENG - Bisul yang dapat muncul di bagian tubuh mana pun menimbulkan nyeri bagi penderitanya.

Dengan ciri khas benjolan pada kulit yang berisi nanah, bisul dapat tumbuh di wajah, leher, ketiak, bokong, selangkangan, bahkan daerah kemaluan.

Untuk mendiagnosis bisul, penderita harus konsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan tanya jawab terkait keluhan yang dialami, lalu dilanjutkan dengan pemeriksaan pada kulit yang mengalami bisul.

Bisul biasanya dapat dikenali dengan mudah melalui pengamatan langsung. Namun, jika diperlukan, dokter akan mengambil sampel nanah, kulit, atau darah pasien, untuk diperiksa di laboratorium. Umumnya, pemeriksaan lanjutan ini akan dilakukan apabila:

Baca Juga: Berikut 6 Penyakit Karena Terinfeksi Bakteri

  1. Bisul tidak kunjung sembuh setelah dilakukan penanganan atau terjadi secara berulang (kambuh).
  2. Bisul timbul dalam jumlah banyak dan berkumpul atau karbunkel.
  3. Penderita memiliki sistem imun yang lemah atau menderita penyakit tertentu, seperti diabetes.


Tes kultur bakteri juga dapat dilakukan untuk mengetahui jenis antibiotik yang cocok dalam menangani bisul.

Hal ini karena bakteri penyebab bisul kerap kali telah menjadi kebal terhadap jenis antibiotik tertentu.

Bisul yang berukuran kecil, berjumlah satu, dan tidak disertai dengan penyakit lain biasanya bisa diatasi sendiri di rumah. Beberapa cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengobati bisul adalah:

Baca Juga: Jangan Salah, Beli Obat Kuat Ternyata Perlu Resep Dokter

  1. Mengompres bisul dengan air hangat selama 10 menit sebanyak 4 kali sehari, guna mengurangi rasa sakit sekaligus mendorong nanah untuk berkumpul di puncak benjolan.
  2. Membersihkan bisul yang pecah dengan kain kasa steril dan sabun anti-bakteri, lalu menutup bisul dengan kain kasa steril.
  3. Mengganti perban sesering mungkin, misalnya 2–3 kali sehari.
  4. Mencuci tangan dengan air dan sabun sebelum dan sesudah mengobati bisul.


Penting untuk diingat, jangan memecahkan bisul secara sengaja, karena justru bisa memperparah infeksi sekaligus menyebarkan bakteri.

Halaman:

Editor: Taqyuddin Bakri

Sumber: Alodokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x