RESPONSULTENG - Belakangan ini banjir seringkali terjadi di beberapa daerah akibat dari curah hujan yang tinggi. Salah satu daerah yang terkena banjir adalah di desa Toure provinsi Sulawesi Tengah.
Banjir Bandang yang melanda desa Torue tersebut mengakibatkan banyak rumah warga yang tenggelam dan ada sebagian warga yang menjadi korban akibat terseret arus yang sangat deras.
Rumah warga yang tenggelam dan ada yang hancur menjadikan rumah tersebut tak layak dihuni lagi.
Kondisi ini membuat warga harus mengungsi dengan menerjang banjir. Bagi sebagian orang, hal ini mungkin biasa saja. Namun, bagi pengidap thalassophobia.
Baca Juga: Tim Gabungan Pemkot Palu Bersihkan GOR Madani Kawasan Lapangan Golf Roviga Akibat Sampah Berserakan
Bagi pengidap thalassophobia, terjadinya banjir merupakan suatu hal yang sangat berbahaya bagi mereka. Sebagaimana dilansir pada klikdokter.com.
Menurut psikolog Ikhsan Bella Persada, M.Psi, thalassophobia adalah ketakutan pada air yang dalam dan luas.
Ketakutan ini sebenarnya lebih berfokus pada air dalam beserta dengan makhluk yang ada di dalam air tersebut.
Namun, banjir juga bisa jadi salah satu pemicu orang dengan thalassophobia merasa panik, apalagi jika genangan air dalam dan cukup luas.
Baca Juga: Kiper Leicester, Kasper Schmeichel Akan Bergabung dengan Klub Nice
“Sebenarnya, jika banjirnya itu masih bisa ditapak dan dilalui tanpa menenggelamkan diri seharusnya tidak terlalu berdampak. Tapi, kalau memang sudah dalam dan ketakutan thalassophobia-nya mulai kambuh, ini bisa buat penderitanya jadi merasa cemas,” ujar Ikhsan.
Sangat bahaya bagi penderita thalassophobia, karena jika dilihat dari berita dan beberapa informasi banjir belakang ini mengakibatkan rumah tenggelam.
“Penderitanya lantas mulai berpikir yang macam-macam mengenai binatang apa yang mungkin ada di dalam air,” psikolog itu menambahkan.
Tidak hanya mengganggu psikis penderita, ketakutan pada air ini juga bisa berdampak pada kesehatan fisik.
Baca Juga: Lima Hal yang Harus Diperhatikan agar Diet DASH Efektif
Menurut Ikhsan, karena takut untuk melewati banjir dengan kedalaman tidak menentu, kesehatan fisik penderita thalassophobia juga bisa ikut terdampak.
Misalnya, tidak terpenuhinya kebutuhan asupan makan karena tidak bisa memasak atau tidak mendapat akses makanan yang baik. Apalagi, jika air banjir semakin naik dan tidak kunjung surut.
Dengan demikian, bagi penderita thalassophobia, ketika banjir datang dengan arus yang sangat deras dapat segera diamankan bersama beberapa obat-obatan penunjang.
Hal tersebut dilakukan agar mencegah kambuhnya thalassophobia bagi penderitanya.***