RESPONSULTENG - Dalam sebuah video TikTok yang diunggah akun @crematox memperlihatkan pertemuan kedua pemimpin besar dunia itu.
Kim Jong Un terlihat dalam video tersebut turun dari dalam mobil dan langsung turun dan menghampiri Putin yang sudah menunggunya.
Berbagai tanggapan pun bermunculan salah satunya @comarmarco942 yang menuliskan "Aduh ada apa serangan KK pada ngumpul".
Baca Juga: Ternyata Ada Negara yang Tidak Memiliki Masjid untuk Rumah Ibadah Masyarakat Muslim
Diketahui bahwa ICC dijelaskan telah mengatakan Putin memikul tanggung jawab pidana individu atas penculikan dan deportasi anak-anak Ukraina sejak invasi besar-besaran Rusia dimulai pada Februari tahun lalu.
Pengadilan juga mengeluarkan surat perintah untuk Maria Lvova-Belova, komisaris Rusia untuk hak-hak anak, yang telah menjadi wajah publik dari program yang disponsori Kremlin di mana anak-anak dan remaja Ukraina dibawa ke Rusia.
Pengadilan mengatakan dalam sebuah pernyataan tentang Putin "bahwa ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa setiap tersangka memikul tanggung jawab atas kejahatan perang berupa deportasi penduduk secara tidak sah dan pemindahan penduduk secara tidak sah dari wilayah pendudukan Ukraina ke Federasi Rusia."
Investigasi New York Times dalam video itu dikatakan telah menerbitkan pada bulan Oktober mengidentifikasi beberapa anak Ukraina yang telah dibawa pergi di bawah upaya pemukiman kembali Rusia yang sistematis.
Baca Juga: Hal Baru akan Datang Buat Cancer pada Ramalan Zodiak Edisi 26 Maret
Anak-anak menggambarkan proses pemaksaan, penipuan, dan paksaan yang memilukan. Rusia membela pemindahan itu atas dasar kemanusiaan.
Pengacara yang akrab dengan kasus ICC baru-baru ini mengatakan mereka mengharapkan jaksa untuk melanjutkan surat perintah penangkapan karena ada bukti publik yang kuat.
Pada hari Jumat, pengadilan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa "perilaku yang ditujukan dalam situasi saat ini diduga sedang berlangsung, dan bahwa kesadaran publik akan surat perintah tersebut dapat berkontribusi pada pencegahan tindakan kejahatan lebih lanjut,".***