Network
RESPONSULTENG - Apakah ada sesuatu seperti mencirikan seks berlebih atau hypersexualitas? Apakah itu bisa berbahaya? Apa yang dianggap sebagai kecanduan seks? Apa itu gangguan hiperseksual? Mari belajar tentang semua ini.
Hiperseksualitas atau perilaku seksual kompulsif mengacu pada emosi seksual dan hasrat seksual yang intens.
Gangguan Hiperseksual adalah diagnosis yang tercantum dan ditetapkan oleh DSM-5 yang merupakan pedoman diagnostik untuk gangguan psikologis, sehingga gejala gangguan hiperseksual adalah gangguan psikoseksual.
Gangguan hiperseksual atau kecanduan seks adalah gangguan psikoseksual yang didefinisikan oleh DSM-5 sebagai pola kegagalan yang berkelanjutan untuk mengendalikan dorongan seksual yang intens dan berulang selama periode 6 bulan yang mengarah ke masalah dalam kehidupan pribadi.
Baca Juga: Simak Pendapat Warganet tentang RKUHP Seks Tanpa Nikah
Perilaku seksual berlebihan ini merupakan kondisi kesehatan mental abnormal yang serius yang sebagian besar telah diabaikan oleh psikiater, meskipun kondisi ini menimbulkan masalah psikososial yang parah bagi banyak orang, sebagaimana dikutip Responsulteng.com pada laman www.gurrusays.com.
Kecanduan tidak dibatasi terhadap obat-obatan dan alkohol. Mungkin juga seks dan menimbulkan perilaku hiperseksual. Perilaku hiperseksual dapat mengganggu waktu keluarga, menghancurkan hubungan dan pernikahan dan dapat menimbulkan masalah keuangan.
Kecanduan seks tetap kontroversial dan diperdebatkan, karena banyak ahli tidak melihatnya sebagai gangguan atau kecanduan sejati.
Berbeda dengan itu, analis dan dokter menganggapnya tidak normal karena dorongan seksual yang berlebihan lebih dari biasanya menyebutnya sebagai kelainan.
Baca Juga: Bagaimana Cara Berhenti Jatuh Cinta? Simak Prosesnya
