Network
RESPONSULTENG - Penyakit lupus secara visual sulit untuk dikenali dengan mudah karena gejalanya sama seperti penyakit umum lainnya.
Maka perlu dilakukan sejumlah pemeriksaan yang intensif untuk mengetahui apakah benar Anda mengidap penyakit lupus atau tidak.
Berikut ini sejumlah pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk melakukan diagnosis penyakit lupus yang dikutip responsulteng.com dari Alodokter.
Baca Juga: Mesut Ozil Dikucilkan dan Diputuskan Kontraknya oleh Klub Akibat Berselisih dengan Pelatih
Penyakit lupus sulit untuk didiagnosis karena gejalanya beragam dan bisa berbeda-beda pada tiap penderita.
Untuk mendiagnosis lupus, dokter akan menanyakan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya.
Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa ada tidaknya ruam dan peradangan sendi yang sering muncul pada penderita lupus.
Dokter juga akan melakukan sejumlah pemeriksaan penunjang di bawah ini untuk membantu mendiagnosis lupus:
- Tes darah lengkap, untuk mengukur jumlah sel darah dan mengetahui seberapa baik fungsi ginjal juga fungsi hati
- Tes urine, untuk mengukur kadar protein atau sel darah merah di dalam urine
- Pemeriksaan ANA (antinuclear antibody), untuk memeriksa keberadaan sel antibodi tertentu dalam darah yang biasanya dimiliki penderita lupus
- Ekokardiografi (USG jantung), untuk mendeteksi aktivitas jantung dengan menggunakan gelombang suara sehingga dapat diketahui adanya kerusakan di jantung
- Rontgen dada, untuk mengetahui kondisi paru-paru, termasuk mendeteksi peradangan dan penumpukan cairan di dalamnya
- Biopsi kulit atau ginjal, untuk mengetahui ada tidaknya jaringan yang tidak normal pada kulit dan ginjal
Baca Juga: Tuan Rumah SEA Games Hingga 2033 Ditetapkan, Ini Daftarnya
