Mitos Atau Fakta: Cara Atasi Asam Lambung Dapat Dengan Makan Garam, Begini Penjelasan Dokter  

12 Juli 2022, 05:05 WIB
Ilustrasi. Cara ampuh untuk menjaga asam lambung /Pexels

RESPONSULTENG - Banyak orang yang mencari berbagai metode alami untuk cara atasi asam lambung. Maka beredar di masyarakat bahwa mengonsumsi garam dapur menjadi cara atasi asam lambung yang ampuh secara alami.

Namun apakah itu benar? Berikut penjelasan dr. Patricia Lukas Goentoro tentang mitos cara atasi asam lambung dengan garam yang dikutip responsulteng.com dari Hello Sehat

Garam memberikan manfaat bagi tubuh jika asupannya tepat. Menurut Angka Kecukupan Gizi, asupan garam untuk orang berusia 19 hingga 49 tahun adalah 1500 mg.

Nah, di dalam tubuh garam atau natrium klorida ini akan digunakan untuk menghantarkan impuls saraf, memicu kontrasi dan mengendurkan otot, serta menjaga keseimbangan cairan dan mineral dalam tubuh.

Baca Juga: Mampu Bersihkan Organ Liver dan Lambung, Begini Ramuan Herbal Menurt dr Zaidul Akbar

Selain itu, garam dikenal dengan aktivitas antibakterinya. Berdasarkan studi pada Journal of Indian Society of Pedodontics and Preventive Dentistry, air garam dapat menurunkan jumlah bakteri yang ditemukan di air liur.

Manfaatnya ini dapat melindungi kesehatan gusi dan gigi. Nah, ada juga berita yang beredar mengenai manfaat konsumsi garam himalaya untuk mengatasi masalah lambung, seperti gejala maag.

Konsumsi garam bisa jadi pertolongan pertama ketika gejala maag kambuh, seperti perut mulas, kembung, dan mual. Namun, hal ini adalah mitos belaka alias tidak benar.

Munculnya informasi ini kemungkinan besar disebabkan oleh aktivitas antibakteri pada garam.

Baca Juga: 4 Cara Alami Atasi Sakit Kepala

Perlu Anda ketahui bahwa infeksi bakteri Helicobacter pylori adalah penyebab gastritis, yakni peradangan pada lapisan lambung yang menyebabkan gejala maag.

Walaupun ada aktivitas antibakterinya, efeknya tidak berlaku pada semua jenis bakteri, salah satunya H.pylori ini.

Itulah sebabnya menggunakan garam untuk mengatasi infeksi bakteri ini bukanlah tindakan yang tepat.

Alih-alih mendapatkan meredakan perut mual dan mulas, mengonsumsi garam di saat tersebut bisa memperparah gejalanya.

Hal ini selaras dengan pendapat Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, seorang dokter spesialis saluran cerna dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia yang menjalankan praktik di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

Baca Juga: Tiga Obat Sakit Gigi Ampul tanpa Resep Dokter

Garam justru beresiko memperburuk gangguan maag yang tengah kambuh pada pasien.

Sebaiknya pasien segera mengkonsumsi obat antasida atau antiasam untuk mengendalikan produksi asam lambung.

Menurut situs World Cancer Research Fund International infeksi bakteri Helicobacter pylori dapat merusak lapisan perut. Kondisinya akan semakin bertambah parah dengan adanya garam.

Buruknya lagi, risiko kanker perut akan meningkat jika sering mengonsumsi makanan yang tinggi garam.

Berdasarkan penelitian, garam tidak memberikan manfaat pada lambung karena bisa merusak lapisan perut dan menyebabkan terbentuknya luka (lesi).

Baca Juga: Cobalah 4 Obat Sakit Kepala Alami Ini

Dalam jangka panjang, jika asupan garam tidak dibatasi, kondisinya akan semakin bertambah parah dan memicu pertumbuhan kanker di perut.

Tidak hanya pada lambung, konsumsi garam yang berlebihan juga bisa meningkatkan tekanan darah karena mengurangi fleksibilitas pembuluh darah yang ada di jantung.

Akibatnya, risiko penyakit jantung juga akan meningkat.

Nah, penerapan pengobatan tradisional ini jika diikuti oleh orang dengan hipertensi, penyakit jantung, atau penyakit ginjal yang juga memiliki masalah lambung tentu tidak akan aman.***

Editor: Akhmad Usmar

Sumber: Berbagai Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler