Setelah Anak Tondo dan Vatutela, Kini Giliran Mahasiswa Bidik Misi Asal Banggai Laut Sukses Raih Gelar Dokter

- 17 September 2022, 12:49 WIB
Kolase Dekan FK-Untad Dr dr Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH. Dengan dr Raniati N. Sapil, S.Ked
Kolase Dekan FK-Untad Dr dr Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes., FICS., MH. Dengan dr Raniati N. Sapil, S.Ked /Syalzhabillah/

RESPONSULTENG – Miskin harta tak harus miskin ilmu. Itulah marwah pada awal peluncuran Program Beasiswa Bidik Misi oleh Presiden Dr. Susilo Bambang Yudhoyono ketika Prof Dr Ir Mohammad Nuh sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
 
Fakultas Kedokteran Universitas Tadulako yang juga peduli dengan anak keluarga tidak mampu, membuktikan jika mereka mendapat pelayanan yang sama dengan mereka yang memberikan kontribusi Hibah dalam pengembangan Fakultas Kedokteran.
 
Dekan Fakultas Kedokteran Untad, Dr dr Muhammad Ardi Munir, Sp.OT., M.Kes.FICS., MH., membenarkan jika pengumuman peserta ujian kompetensi dokter periode Agustus 2022 yang baru saja diumumkan, Sabtu, 17 September 2022, ada salah satu peserta penerima beasiswa Bidik Misi.

Baca Juga: Menjadi Polemik !! Penghapusan Daya Listrik 450 VA Jadi Sorotan
 
Dia adalah dr Raniati N. Sapil, S.Kd., yang dinyatakan lulus Ujian Kompetensi Mahasiswa Program Profesi Dokter (UKMPPD) hanya satu kali program (first taker). Angka kelulusan yang first taker, kata Dr dr Ardi Munir, sekitar 64 persen, lebih tinggi dari mereka yang sudah mengulang (re-taker), katanya.
 
Masih kata Dekan FK-UT, pihaknya merasa bangga dengan anak-anak kita yang Program Bidik Misi, mereka mampu menjalani program akademik dan profesi dengan baik. Terlebih, Raniati ini adalah penerima  bidik misi Angkatan 2015.
 
Lulusnya Raniati ini kembali mencatatkan kelulusan peserta beasiswa Bidik Misi setelah yang masuk angkatan 2012. Salah satunya adalah anak tukang ojek dari Tondo dan satu lagi anak petani cabe dari Vatutela yang telah dokter 3 tahun lalu, kata Ardi Munir.
 
Kami merasa bangga, di saat saya Wadek Akademik kala itu dan Dr dr Muhammad Sabir MSi selaku dekan dan Dr drg Try Setiawati MSc wadek Biduk, serta seluruh kolega dosen dan Koordinator Prodi, memberi perhatian khusus kepada mereka penerima bidik misi. “Kami tidak bedakan mereka”, kata Ardi Munir.

Baca Juga: Jadwal Acara Indosiar Hari Ini, 17 September 2022
 
Terima kasih kepada teman sejawat yang selama ini telah memberikan ilmu dan bimbingan kepada anak-anak didik kita, termasuk peserta beasiswa bidik misi di dalamnya. Dosen telah berusaha memberi yang terbaik, kata Dekan, namun jika ada kendala pihaknya senantiasa mencari jalan terbaik.
 
Dekan juga memberikan apresiasi kepada orang tua kandung Raniati N Sapil, masing-masing Nurdin Sapil (ayah) dan Narmi (Ibu), yang kini menetap di Kampung Tolisetobono, Banggai Laut.
 
Apresiasi juga disampaikan oleh Dr dr Ardi kepada orang tua angkat Raniati sejak masih umur 15 tahun saat lulus MTs Al Hajar Lampa, Banggai Laut Tahun 2012, yakni Prof Basir dan Ibu Dr Fadhliah Liwesigi.
 
Menurut Dekan, dari informasi yang diterima, Raniati sudah 10 tahun lebih tinggal di rumah Prof Basir dan Ibu Fadhliah, yang awalnya dimasukkan di Madrasahh Aliah (MAN 2) Palu sesampainya Raniati dari Banggai Laut. Saat tamat Tahun 2015 di MAN Palu, kata Dokter Ardi, Raniati mendaftarkan diri di FK Untad dengan beasiswa Bidik Misi.

Baca Juga: Perkiraan Cuaca Hari Ini 17 September 2022 Untuk Pulau Sumatera Berdasarkan Laporan BMKG

Selain itu, masih cerita Dekan, Raniati sudah pernah tidak masuk kuliah 5 minggu tahun 2016, dan ketahuan setelah temannya ke ibu angkatnya. Saat itulah ketahuan jika Raniati keluar rumah tapi tidak masuk kampus.

Malamnya, cerita dari temannya, Rani disidang oleh Prof Basir. Di luar dugaan, Rani minta pindah ke prodi lain. Namun Prof Basir tidak setuju. Pesan Prof Basir, kata teman Rani yang mendengar begini:

“Kamu sekarang sudah ada di pabrik Djie Sam Soe, tempat tembakau dan cengkeh pilihan diproduksi rokok yang mahal. Jika kamu bertahan, kamu pasti tetap akan jadi rokok Djie Sam Soe, walau mungkin ada beberapa daun kelor yang keselip di antara tembakau dan biji cengkeh pilihan”. Anggaplah daun kelor itu kekurangan kamu yang tidak sesempurna dengan cengkeh pilihan, namun pada akhirnya kamu akan tetap disebut Djie Sam Soe, jika kelak kamu keluar dari pabrik Rokok Djie Sam Soe, cerita Dekan mendengar rekan seangkatan Rani.

Baca Juga: SEDANG TAYANG! Nonton Mencuri Raden Saleh di Bioskop XXI PGM, Berikut Jadwal dan Harga Tiketnya Hari ini

Bio data Singkat:
• Nama: dr. Raniati Nurdin Sapil, S.Ked
• Sekolah Dasar diselesaikan di SDN Tolisetubono, Banggai Laut (2009)
• SLTP diselesaikan di MTs  Al Hajar Lampa, Banggai Laut (2012)
• SLTA diselesaikan di MAN 2 Palu (2015), dan
• S1 (S.Ked) diselesiakan di Fakultas Kedokteran Untad (2019)
• Profesi (dr) diselesaikan di Fakultas Kedokteran Untad (2022)
 
Mengakhiri penjelasannya, Dr dr Ardi Munir megharapkan agar anak-anak yang re-taker tidak surut semangatnya, sebab semua itu adalah proses. Insya Allah pada akhirnya akan dokter semua, kata Dekan penuh doa.***

Editor: Syalzhabillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x