Banjir Bandang Melanda Sulteng, Direktur Celebes Bergerak Minta Gubernur Lakukan Evaluasi Pengelolaan SDA

- 2 Agustus 2022, 11:36 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /

Padahal, kata dia sebabnya adalah karena daya dukung dan daya tampung lingkungan di daerah itu sudah rusak sehingga tidak dapat menyerap air hujan.

“Jadi, paradigma kita mesti diarahkan pada sebab, bukan akibat,” ujarnya.

Kata dia lagi kejadian banjir di kawasan PT IMIP bukan kali pertama, tetapi telah beberapa kali terjadi sejak perusahaan itu beroperasi.

Banjir serupa juga pernah terjadi pada Juni 2019 menimbulkan 1 orang warga meninggal dunia karena terseret arus dan menyebabkan empat jembatan permanen ambruk. Berdasarkan catatan Celebes Bergerak banjir di kawasan PT IMIP juga terjadi pada 15 Juni 2022.

Selain itu, pada 23 April 2022 banjir bandang merendam ratusan rumah warga di Desa Bahomakmur, Kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali.

Baca Juga: Akibat Hujan Lebat, Sungai Dampal Meluap dan Banjir Melanda

Sementara di Kabupaten Banggai, pada 28 Juli 2022 juga terjadi banjir bandang di Kecamatan Moilong. Kejadian itu, kata dia menimbulkan 100 unit rumah warga terendam banjir di 3 desa di antaranya desa Slamet Harjo, Desa Toili dan Desa Karang Anyar.

“Kita tahu Banggai merupakan salah satu daerah industri pengolahan Migas dan sasaran ekspansi perkebunan sawit, sehingga kerentanan bencana juga sangat tinggi di sana,” tuturnya.

Apalagi kata dia, di Kabupaten Banggai tidak hanya rawan bencana  hidrometeorologi, tetapi juga memiliki kerentanan bencana geologi.

“Dalam catatan sejarah Banggai itu telah beberapa kali mengalami gempa dan tsunami seperti yang terjadi pada tahun 1858, 1859, dan paling baru tahun 2000. Semua kejadian ini merusak dan menimbulkan korban jiwa. Jadi, daerah ini memiliki kompleksitas bencana yang mesti diwaspadai,” ucapnya.

Halaman:

Editor: Akhmad Usmar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x