RESPONSULTENG - Kementerian Pertanian RI saat ini genjar melakukan berbagai upaya terus untuk meningkatkan produksi kedelai nasional guna mengurangi impor dan mendorong kemandirian pangan.
Selain untuk mengurangi impor kedelai, upaya tersebut dilakukan juga karena sebagian makanan khas Indonesia berbahan dasar kedelai meski kedelai sendiri bukanlah tanaman asli Indonesia
Contohnya yaitu tempe, tahu, kecap, hingga susu dibuat dari kedelai. Oleh karena itu, kebutuhannya sangat besar.
Untuk itu, Kementerian Pertanian RI terus berusaha agar penyediaan kedelai bisa penuhi sendiri oleh petani Indonesia tanpa harus bergantung dari luar negeri, sebagaimana dilansir ResponSulteng dari akun Twitter @Syahrul_YL
Kementerian Pertanian telah menyusun strategi pengembangan kedelai lokal dari hulu hingga hilir, mulai dari mengajak para ahli, pelaku usaha, hingga petani kedelai untuk menyusun langkah strategis pengembangan kedelai lokal,
Kemudian menyiapkan teknologi budidaya produktivitas tinggi, pengembangan kawasan kluster hulu-hilir pola korporasi, dan KUR Hybrid sebagai soybean village di daerah sentra kedelai.
Baca Juga: Kementerian Perdangangan RI Berkomitmen Terus Mendukung Aset Kripto Indonesia Berdaya Saing
Juga tentunya menyediakan dukungan penganggaran, serta kebijakan sebagai payung hukum dalam upaya peningkatan produksi serta peningkatan pendapatan petani kedelai.
Harapanya Indonesia bisa membangkitkan kedelai lokal. Sehingga, dapat menuju swasembada kedelai pada tahun 2026 mendatang.***