Begini Penjelasan Buya Yahya Soal Menahan Kentut Ketika Sedang Sholat

28 Maret 2024, 12:53 WIB
Ilustrasi sholat. /Pixel./

RESPONSULTENG - Buya Yahya menjelaskan bagaimana jika ketika seseorang menahan kentut pada saat sedang melaksanakan sholat.

Penjelasan diberikan Buya Yahya dengan menjabarkan beberapa syarat sah sholat dalam Islam.

Hal ini dikatakan Buya Yahya penting untuk diketahui karena memang banyak yang sering bertanya soal hukum menahan kentut ketika sholat.

Baca Juga: Ketentuan Patungan Qurban yang Dianggap Sah, Ini Penjelasan Buya Yahya

Berikut ini penjelasan Buya Yahya tentang hukum menahan kentut dalam sholat dikitup responsulteng.com dari berita PortalSulut.com berjudul "Nahan Kentut Dalam Sholat Menurut Buya Yahya, Sah Atau Batal? Ini Penjelasannya".

Buya Yahya menjelaskan bahwa sholat adalah kewajiban bagi umat muslim dan merupakan tiang agama.

Wajib bagi setiap muslim untuk mengerjakan sholat. Oleh sebab itu, penting untuk mengetahui syarat sah sholat kata Buya Yahya.

Salah satu syarat sah sholat adalah wudhu, sedangkan kentut setelah berwudhu atau sedang sholat bisa membatalkan sholat.

Lantas, bagaimana hukumnya menahan kentut pada saat sedang sholat?

Baca Juga: Syekh Ali Jaber Ungkapkan Tiga Amalan Ini Kunci Rezeki Lancar

Dikutip portalsulut.com dari channel YouTube Buya Yahya pada tanggal 13 Oktober 2019, inilah hukum menahan kentut dalam sholat.

Menurut Buya Yahya, hukum menahan buang angin atau kentut adalah makruh.

“Jika sebelum shalat, masih jauh dan ingin buang air termasuk buang angin, tidak usah di tahan-tahan, karena itu makruh hukumnya,” jelas Buya Yahya.

“Tapi ketika sudah melakukan shalat, dan tiba-tiba kerasa, persoalannya kuat atau tidak menahan rasa buang angin tersebut,” sambungnya.

“Jadi kalau rasanya berat, tapi masih bisa menyelesaikannya bapak ibu, kalau itu shalat fardhu, cepat selesaikan sendiri,” tutur Buya Yahya.

Baca Juga: Niat dan Tata Cara Sholat Idul Adha

Tidak usah menunggu imam, apalagi jika imamnya baca surah yang kepanjangan, langsung selesaikan sendiri lalu pergi ke toilet.

Tapi kalau sudah tidak mampu, dibatalkan saja jika perut sudah terlalu sakit.

Tapi kalau menahan kentut, selagi itu tidak keluar shalatnya tetap sah, tidak batal ungkap Buya Yahya.

Namun tidak khusyuk, itulah kenapa dikatakan makruh karena bikin tidak khusyuk.

Jadi itulah penjelasan Buya Yahya mengenai hukum menahan kentut saat shalat.*** (Mohamad Ilham Mokoginta/PortalSulut.com)

Editor: Syalzhabillah

Terkini

Terpopuler