Network
RESPONSULTENG - Banyak perhatian telah diberikan pada faktor risiko yang terkait dengan penyakit ginjal kronis karena akhir-akhir ini, beban penyakit ginjal kronis lebih besar dan meningkat di negara berkembang.
Beban penyakit ginjal kronis telah didefinisikan dengan cukup baik di negara-negara maju, sebagai perbandingan, sebagaimana dikutip Responsulteng.com dari laman www.news-medical.net dan www.rosacea.org.
Di antara faktor risiko tersebut adalah, diabetes, hipertensi, dan obesitas adalah kontributor utama beban global penyakit ginjal kronis.
Baca Juga: Prakiraan Berbasis Dampak Hujan Lebat Di Indonesia
Ini adalah faktor risiko tradisional yang penting. Namun, faktor risiko penyakit ginjal kronis non-tradisional seperti paparan nefrotoksin, faktor janin dan ibu, batu ginjal, dan cedera ginjal akut, menjadi ancaman utama perkembangan penyakit ginjal kronis.
Setelah faktor risiko penyakit ginjal kronis telah diidentifikasi, pengembangan strategi mitigasi yang tepat dapat dilakukan.
Untuk pengembangan kebijakan pencegahan yang efektif, pemahaman yang akurat tentang prevalensi dan kejadian penyakit ginjal kronis pada populasi atau pengaturan tertentu sangat dibutuhkan.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Pisces Hari Ini 20 Agustus 2022, Ada Berita untuk Karirmu Nih
Di samping itu, distribusi dan beban faktor risiko juga snagat diperlukan. Pengembangan pendekatan informasi untuk pencegahan penyakit ginjal kronis yang memperhitungkan semua faktor risiko yang diketahui adalah landasan untuk pengembangan strategi untuk berhasil mengatasi epidemi penyakit ginjal kronis global.***
