RESPONSULTENG - Ektrimisme menjadi ancaman utama dalam kehidupan bernegara. Tidak hanya itu, ekstremisme bahkan menjadi ancaman bagi masyarakat global.
Terkait itu, Kementerian Agama (Kemenag) melalui Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, menegaskan bahwa ekstremisme menjadi fenomena global dan perlu langkah bersama menghadapinya.
Moderasi Beragama, menurutnya, menjadi 'vaksin' yang diyakini paling ampuh membangun daya tahan masyarakat dari ancaman ekstremisme itu.
Baca Juga: Antisipasi Polarisasi Pemilu 2024, Polri Kedepankan Preventif dan Preemtif
Untuk menghadapi ancaman itu, kata Kamaruddin, perlu komitmen bersama untuk menjaga masyarakat dari pengaruh paham dan sikap berlebihan dalam beragama.
"Kami di tanah air sedang mengarusutamakan moderasi beragama. KBRI dapat turut mengenalkan agama yang ramah (rahmatan lil alamin) sebagai bentuk soft diplomacy kita di ranah global," ujarnya di Washinton DC, dikutip dari Kemenag.
Baca Juga: MTQ Internasional, Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah Tahun Depan
Kunjungannya ke KBRI Washington DC dalam rangkaian menghadiri MTQ Internasional di Maryland, AS.
Kamaruddin dan rombongan diterima langsung Dubes RI untuk Amerika Serikat, Rosan Roeslani.
Dalam kesempatan itu, Dubes Rosan Roeslani menyambut baik pengembangan konsep beragama tanpa kekerasan tersebut.