Network
RESPONSULTENG - Fenomena langka dari tanggal 29 Februari, yang hanya muncul sekali dalam empat tahun, telah menjadi misteri yang memikat banyak orang sepanjang masa.
Namun, ada penjelasan ilmiah yang menyertainya, dan ini berkaitan erat dengan sistem penanggalan yang kita gunakan dan gerak Bumi di sekitar Matahari.
Hubungan Tanggal 29 Februari dengan Tahun Kabisat
Konsep tahun kabisat, yang diatur oleh kalender Gregorian yang umum digunakan, memiliki peranan kunci dalam munculnya tanggal 29 Februari. Tahun kabisat adalah tahun yang memiliki 366 hari, satu hari tambahan dibandingkan dengan tahun biasa.
Baca Juga: Selamat! YouTuber Nessie Judge Resmi Menikah, Fakta Pernikahan Mereka yang Mengejutkan
Penyesuaian Kalender untuk Menyamakan Siklus Alam
Tujuan dari penambahan satu hari ekstra adalah untuk menyamakan kalender manusia dengan siklus alami Bumi mengelilingi Matahari. Tanpa penyesuaian ini, pergeseran perlahan akan terjadi antara kalender dan musim yang sebenarnya.
Perbedaan antara Rotasi Bumi dan Orbitnya
Salah satu alasan utama mengapa kita memerlukan tahun kabisat adalah karena rotasi Bumi (satu hari) dan orbit Bumi mengelilingi Matahari (satu tahun) tidak secara presisi sinkron. Ini berarti bahwa kalender kita harus diatur agar tetap sejajar dengan siklus alami ini.
Aturan Tahun Kabisat
