Network
RESPONSULTENG - Untuk apa Elvis Presley mengonsumsi obat resep? Itu kembali ke tahun 1967, hampir satu dekade sebelum kematiannya yang terlalu cepat. Pada saat itu, Elvis menoleh ke Dr. Nick karena dia menderita luka pelana yang disebabkan oleh menunggang kuda selama bertahun-tahun, menurut NY Times.
Tetapi pada tahun-tahun berikutnya, Elvis Presley semakin meminta Dr. Nick untuk perawatan, menurut surat kabar itu, meminta bantuan untuk segala hal mulai dari luka itu hingga insomnianya. Pada tahun 1970, Dr. Nick bekerja penuh waktu untuk Elvis.
Dan dia bukan pasien yang mudah. "Elvis Presley sangat percaya bahwa ada obat untuk segalanya," kata dokter itu kepada American Medical News pada tahun 1981, menurut NYT. "Kamu tahu bagaimana beberapa orang akan bersin dan berpikir mereka membutuhkan pil, atau mengalami kram otot dan ingin sembuh, atau pergi ke dokter gigi dan membutuhkan obat penghilang rasa sakit? Yang lain tidak peduli. Elvis yakin dia membutuhkan obat."
Baca Juga: Menonton Film Sang Ayah, Anak Elvis Presley Menangis Haru
Akibatnya, Dr. Nick memberi tahu dewan medis bahwa dia meresepkan amfetamin, obat penenang, barbiturat, dan banyak lagi untuk penyanyi itu. (Beberapa konteks: Barbiturat menyebabkan konstipasi, menurut Mayo Clinic, dan banyak yang berteori bahwa tekanan Elvis untuk menjadi nomor 2 mungkin telah menyebabkan serangan jantung yang fatal itu.)
Dan meskipun berat badan Elvis sering membuat alis terangkat ia menyukai sandwich selai kacang dan pisang goreng ada kekhawatiran bahwa itu adalah efek samping dari obat-obatan tersebut.
Mengapa Dr. Nick dibawa ke pengadilan? Terlepas dari banyaknya masalah medis yang dilaporkan Elvis hadapi, banyak orang menimbulkan kecurigaan tentang apakah Dr. Nick dibenarkan untuk meresepkan begitu banyak obat yang berbeda.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 1980, Dr. Nick didakwa atas 14 dakwaan memberikan resep obat yang berlebihan kepada 14 musisi, termasuk Elvis dan Jerry Lee Lewis. Juri membebaskan dokter tersebut, tetapi masalah hukumnya masih jauh dari selesai.
Pada tahun 1995, Dewan Pemeriksa Medis Tennessee sekali lagi mengajukan keluhan terhadap Dr. Nick. Kali ini, menurut AP, dewan medis menemukan dia melakukan malpraktik berat dan perilaku tidak etis dengan 13 pasien, termasuk Jerry. "Dokter sendiri setuju bahwa beberapa pasiennya adalah pecandu, namun dia memberi mereka obat pilihan mereka," kata seorang anggota dewan saat itu. "Itu tentu saja tidak etis."
Nick mengajukan banding atas keputusan tersebut beberapa kali, dengan NY Times melaporkan bahwa dokter tersebut memberi tahu dewan bahwa dia memberikan resep yang berlebihan karena dia "terlalu peduli".
