Deretan Tokoh Publik, Aktivis, Seniman Hingga Pengusaha Hadir Dalam Dialog Kebudayaan Nasional di Palu

- 15 Maret 2023, 06:00 WIB
Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat dan Dialog Kebudayaan Nasional
Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat dan Dialog Kebudayaan Nasional /Akhmad Usmar/

RESPONSULTENG - Pada Selasa, 14 Maret 2023 dilaksanakan Dialog Kebudayaan Nasional dan Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat bertempat di Palu Golden Hotel yang menghadirkan senator sekaligus tokoh Publik Nasional Dan Daerah. 

Sejumlah narasumber ternama dari berbagai tokoh publik dan Daerah turut hadir dan duduk bersama di panggung dialog tersebut. 

Rocky Gerung selaku Akademisi dan Intelektual Publik bersama para tokoh Daerah, turut hadir juga dalam dialog itu Haris Azhar selaku Advokat, & Intelektual Publik, Eva Bande Aktivis Perempuan Pejuang Agraria, Fathuddin Mujahid selaku Seniman Budayawan, H Kamil Badrun selaku CEO Radar Sulteng Group, Arianto Sangadji Aktivis Lingkungan & Sosiologis, Akhmad Sumarling irut PT. SULTENG MINERAL SEJAHTERA dan Ardiansyah Lamasitudju Sekjend BMA Sulteng. 

Baca Juga: Rapinha Membawa Barcelona di Atas Angin Dari Athletic

Satu tema besar yang di bahas para narasumber yaitu “Berkesenian Dalam Membangun Nilai Ekonomi Indonesia”.

Selain dialog publik, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Deklarasi Dewan Kesenian Rakyat (DKR).

Wali Kota Palu Hadianto Rasyid yang membuka acara mengatakan siap memfasilitasi para seni rupa yang ada di Kota Palu, dan saat ini pembangunan Gedung Kesenian Kota Palu sudah berjalan, dia menargetkan tahun ini sudah selesai.

Rocky Gerung selalu Tokoh Publik dalam dialognya mengatakan bahwasanya kita semua berhak berbudaya. 

"Semua kita berhak berbudaya dan tidak boleh disatukan dalam kebudayaan Nasional. Kebudayaan di sebut kebudayaan kemudian tumbuh majemuk, begitu di katakan kebudayaan Nasional, jadinya NKRI harga mati, tidak ada itu."

Oleh karena itu Sambungnya Dialog kebudayaan Nasional artinya dialog Nasional tentang kebudayaan. 

Lebih lanjut Rocky mengatakan, Saya dan teman-teman di Palu itu terhubung dengan laut yang sama, kita makan ikan yang sama, jadi ikan itu harus di makan jangan di hafal nama-namanya. 

Baca Juga: Jadwal Siaran Televisi SCTV Rabu, 15 Maret 2023, Status Selebriti dan Hot Shot

Dalam dialog itu takluput pula aktivis Perempuan Pejuang Agraria Eva Bande turut menyuarakan keprihatinannya terhadap wilayah masyarakat yang terus di himpit oleh aktifitas pertambangan di morowali. 

"Dua wilayah paling ujung di desa morowali yang semuanya di terus iris oleh izin-izin perusahaan pertambangan, wilayah pemukiman warga dan tanah adat habis di rampas."

Sehingga saya kaget melihat spasialnya sambung Eva, yang terus di iris sedemikian rupa oleh keputusan-keputusan Nasional yang menerbitkan izin pertambangan.

Semoga pihak pemerintah bisa lebih membuka mata untuk stop perasaan wilayah-wilyah masyarakat yang Tengah berjuang di Sulawesi Tengah. 

Tentunya dengan terselenggaranya Kegiatan Dialog Budaya Nasional ini besar harapan seluruh masyarkat Sulawesi Tengah agar ini menjadi awal untuk kemajuan budaya dan kesenian di Sulawesi Tengah.***

Editor: Akhmad Usmar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x