RESPONSULTENG - Selain penurunan, kenaikan cardiac output juga dapat terjadi karena penyakit tertentu, seperti infeksi berat (sepsis), anemia, dan hipotiroidisme. Sepsis dapat menyebabkan tekanan darah menurun, sehingga cardiac output menjadi meningkat.
Sementara itu, anemia membuat cardiac output meningkat karena jantung harus bekerja lebih keras dalam memompa darah untuk dialirkan ke seluruh tubuh.
Sedangkan pada penderita hipotiroidisme, peningkatan cardiac output dapat terjadi karena penyakit ini dapat menyebabkan peningkatan denyut jantung dan pelembaran pembuluh darah sehingga memengaruhi cardiac output penderitanya.
Baca Juga: Presiden Berikan Permintaan Khusus Untuk Menpan RB Terkait dengan Honorer
Cardiac output memang bisa mengalami penurunan maupun peningkatan. Peningkatan cardiac output selama olahraga dan kehamilan masih termasuk wajar dan bisa kembali normal lagi. Namun, bila cardiac output naik atau turun akibat kondisi tertentu, akan ditandai dengan berbagai gejala.
Baca Juga: Inilah Preman yang Berkedok Debt Collector yang Ganggu Clara Shinta
Jika Anda mengalami beberapa tanda dari penyakit yang memengaruhi cardiac output, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan untuk mengetahui gangguan kesehatan yang mungkin Anda derita serta penanganan yang perlu diberikan.***