Taipan Prancis, Jacques Bouthier, Dituduh Melakukan Pelecehan Seksual

- 19 Juni 2022, 06:06 WIB
Konferensi Pers atas tuduhan Pelecehan Seksual Taipan Prancis
Konferensi Pers atas tuduhan Pelecehan Seksual Taipan Prancis /Muhammad Basir-Cyio/AFP

RESPONSULTENG - Beberapa wanita berbicara dalam konferensi pers di Tangier tentang tuduhan adanya pelecehan seksual oleh taipan asuransi Prancis, Jacques Bouthier.

Para korban tersebut, saat ini telah berusia antara 26 dan 28, mengatakan mereka telah dipecat setelah menolak untuk menyerah pada pelecehan dan intimidasi.

Dikutip Responsulteng.com dari BBC News melaporkan, Pria berusia 75 tahun itu sedang dalam penyelidikan resmi di Prancis karena memperkosa anak di bawah umur dan memperdagangkan.

Baca Juga: Polisi Brasil Menangkap Tersangka Ketiga Dalam Pembunuhan Jurnalis Inggris

Dianggap sebagai salah satu orang terkaya Prancis, Bouthier mengundurkan diri sebagai CEO broker asuransi Vilavi, sebelumnya dikenal sebagai Assu 2000.

Pada hari Jumat, Asosiasi Hak-hak Korban Maroko mengadakan konferensi pers tentang tuduhan yang diduga terjadi di Tangier antara 2018 hingga April 2022.

Beberapa tersangka korban Bouthier muncul, mengenakan masker wajah dan kacamata hitam untuk menyembunyikan identitas mereka, untuk memberi tahu wartawan tentang pengalaman mereka.

Baca Juga: Sabar dan Ikhlas Bawa Suami Bisa Setara Tingkatan Wali

"Dia meminta untuk tidur dengan saya dan ketika saya mengatakan tidak, dia meminta saya untuk memperkenalkan dia kepada saudara perempuan, sepupu perempuan atau teman,".

Dia akan memberi hadiah jika dapat memperkenalkan kepada teman atau sepupunya, kata salah seorang di antara mereka ke Kantor Berita AFP.

Para wanita itu juga menuduh para eksekutif Prancis dan Maroko lainnya terlibat. "Jacques sendiri tidak menakutkan, tetapi dengan kaki tangannya, terutama di Tangier. Jadi mereka mulai melecehkan saya secara moral, mereka mendorong saya untuk mengundurkan diri," kata yang lain.

Baca Juga: Menjadi Incer Manchester United, Jurrien Timber Memilih Bertahan dan Bermain Bersama Ajax

Polisi Prancis mencurigai pengusaha itu menjaga tujuh remaja di sebuah flat selama beberapa tahun.

Penyelidikan Prancis dimulai awal tahun ini ketika seorang wanita berusia 22 tahun pergi ke kantor polisi di ibu kota, Paris, mengatakan bahwa dia telah ditawan olehnya selama lima tahun dipaksa untuk melakukan hubungan seks dengan imbalan makanan dan penginapan.***

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: BBC News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah