RESPONSULTENG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah, menegaskan bahwa stunting atau tengkes bukan hanya disebabkan oleh faktor kekurangan gizi tetapi juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan perilaku.
Hal itu mengemuka dalam acara Gelar Wicara yang diselenggarakan Balai Guru Pendidikan Provinsi Sulawesi Tengah, di Gedung Museum Negeri, Palu, Sabtu (1/6/2024).
Kegiatan ini menghadirkan para ahli kesehatan dan gizi untuk membahas isu stuntingsecara mendalam.
Kepala Dinkes Donggala, Syahriar, yang menjadi salah satu narasumber dalam kegiatan tersebut menjelaskan, menurut teori H.L. Blum, ada empat faktor utama mempengaruhi derajat kesehatan yaitu lingkungan, perilaku, genetik, dan pelayanan kesehatan dasar.
“Jika dua faktor pertama, yaitu lingkungan dan perilaku, dapat diperbaiki, maka 70 persen masalah kesehatan dapat teratasi,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, stunting juga terjadi pada kelompok non miskin, sehingga faktor lingkungan dan perilaku sangat berperan. Hal ini dibuktikan dengan masih maraknya kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di beberapa daerah.
“BABS dapat mencemari lingkungan dan meningkatkan risiko penyakit, termasuk stuntingpada anak,” jelasnya
Untuk itu, pihaknya mengambil langkah inovatif untuk memerangi stunting. Nantinya tim dari Dinkes Donggala akan turun ke lapangan setiap bulan, mengunjungi 16 kecamatan secara menyeluruh, untuk memberikan solusi stunting secara langsung kepada masyarakat.