YRII Gelar Inception Workshop, Bahas Soal Program SULRISE dan LIPERDA di Sulteng

- 11 Januari 2023, 18:38 WIB
Kegiatan workshop ini diawali dengan pemaparan program SULRISE dan LIPERDA dari CEO Yayasan Relief Islami Indonesia dan Koordinator Yayasan Islamic Relief Area Sulawesi Tengah.
Kegiatan workshop ini diawali dengan pemaparan program SULRISE dan LIPERDA dari CEO Yayasan Relief Islami Indonesia dan Koordinator Yayasan Islamic Relief Area Sulawesi Tengah. /Akhmad Usmar/

RESPONSULTENG -Selasa (10/01/2023) - Bertempat di Parama Su Hotel, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Yayasan Relief Islami Indonesia (YRII) Area Sulawesi Tengah melaksanakan Workshop Inception terkait dengan program Sustainable Livelihood Recovery Through Islamic Social Enterprise (SULRISE) dan Livelihood Recovery in Post Disaster Area (LIPERDA).

Kegiatan workshop ini diawali dengan pemaparan program SULRISE dan LIPERDA dari CEO Yayasan Relief Islami Indonesia dan Koordinator Yayasan Islamic Relief Area Sulawesi Tengah.

Usai pemaparan program SULRISE dan LIPERDA oleh pihak Yayasan Relief Islami Indonesia, kegiatan tersebut kemudian dilanjukan dengan diskusi terkait rencana dan realisasi pemulihan sosial ekonomi wilayah pasca bencana dan relokasi Kota Palu dan Kabupaten Sigi, serta perumusan strategi untuk pengembangan sosial ekonomi pasca bencana.

Baca Juga: Jamie Tinggalkan Warner Music Korea

Koordinator Yayasan Relief Islami Indonesia area Sulawesi Tengah, Fahmi Rahmatna, membeberkan bahwa program SULRISE dan LIPERDA ini akan berlangsung selama 2 tahun kedepan hingga 2024.

"SULRISE itu sendiri merupakan program pemulihan mata pencaharian berkelanjutan berbasis syariah. Sedangkan LIPERDA merupakan progam pemulihan mata pencaharian daerah pasca bencana.
Kedua program ini sama-sama bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat terdampak bencana di Kota Palu san Kabupaten Sigi, serta mendukung sektor produksi, jasa dan perdagangan masyarakat," bebernya.

Baca Juga: Arsenal dan Chelsea Ingin Berebut Joao Felix

"Kedua program tersebut akan menyasar masyarakat Kota Palu dan Kabupaten Sigi yang terdampak langsung dengan bencana. Untuk program SULRISE, Yayasan Relief Islami Indonesia menargetkan 1500 kepala keluarga dan untuk program LIPERDA ditargetkan 1000 kepala keluarga," lanjut Fahmi menerangkan.

CEO Yayasan Relief Islami Indonesia, Nanang S Dirja mengharapkan para pemerintah setempat dan lembaga terkait bisa sama-sama bersinergi menyukseskan program ini.

Mewakili sambutan Gubernur Sulteng, Faizal Mang selaku
Asisten pemerintahan dan Kesra Setda Provinsi Sulawesi Tegah yang turut hadir sekaligus membuka kegiatan tersebut, menyampaikan rasa syukur dan berterima kasih kepada pihak Yayasan Relief Islami Indonesia yang telah memberi perhatian khusus terhadap kondisi ekonomi masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya yang terdampak langsung dengan bencana alam pada 2018 silam.

Halaman:

Editor: Akhmad Usmar

Sumber: Junaidi Achmad Matanggu


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x