Simak Fakta : Stres bisa Memicu Munculnya Masalah Eksim di Kulit, Benarkah? Simak Penjelasannya

- 28 November 2022, 21:38 WIB
Stress Saat Usia Remaja, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan?
Stress Saat Usia Remaja, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan? /david garriso/pexels

RESPON SULTENG - Mengalami gejala kulit seperti kulit gatal, pecah-pecah dan mengeluarkan cairan ketika tergores ini bisa jadi bahwa kamu mengalami eksim.

 

Sebenarnya, ada beberapa yang dapat memicu timbulnya eksim pada kulit antara lain terlalu kering, iklim kering dan dingin, keringat, asap rokok, iritan seperti logam dan wewangian.

Baca Juga: Wajib Ditahu! Berikut Efek Samping dari Obat Batuk

Berbagai jenis seperti kain wol dan poliester serta alergan seperti jamur, serbuk sari, tungau debu dan buku hewam peliharaan yang dapay memicu eksim.

 

Namun, eksim ternyata juga bisa muncul akibat faktor dari dalam tubuh. Salah satunya adalah stres. Pada sebagian orang, berbagai faktor eksternal seperti sekolah atau pekerjaan dapat menyebabkan stress, yan berujung mengakibatkan gejala eksim yang memburuk. Bahkan ada juga orang yang semakin stres saat ketahui mereka mengidap eksim.

Baca Juga: Sembilan Anggota LOONA Dilaporkan Mengajukan Perintah Untuk Menangguhkan Kontrak

Dikutip Responsulteng.com dari halodoc.com Hubungan antara stres psikologis dan eksim beragam, meskipun para ahli menduga ini berasal dari hormon stres. Ketika kita mengalami stres, tubuh menginduksi "respons stres". Bagian dari respons ini adalah aktivasi yang disebut poros HPA, jaringan yang melibatkan hipotalamus, kelenjar hipofisis, dan kelenjar adrenal, yang menghasilkan hormon.

 

Sumbu HPA pun meningkatkan jumlah kortisol atau hormon stres untuk beredar di dalam tubuh. Kortisol adalah agen pengatur sistem kekebalan tubuh dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam berbagai jenis respons imun tubuh. Ia akhirnya menghasilkan peningkatan molekul pensinyalan sel yang kemudian memicu peradangan.

 

Bagian dari respons ketidakseimbangan sistem kekebalan ini adalah peningkatan produksi antibodi imunoglobulin E (IgE), yang kemudian menyebabkan reaksi alergi. Tubuh juga mengalami berbagai perubahan fisiologis lain yang memengaruhi kulit. Misalnya saat produksi sel mast meningkat, maka sel darah putih ini melepaskan histamin, senyawa yang menyebabkan rasa gatal.

 

Stres juga menyebabkan pembuluh darah kita membesar, yang menyebabkan pelepasan histamin lebih parah. Selain itu, saraf sensorik juga melepaskan molekul yang dapat mengganggu fungsi normal lapisan kulit terluar (penghalang kulit). Semua respons ini bekerja bersamaan dan kemudian meningkatkan gejala eksim.***

Editor: Taqyuddin Bakri

Sumber: Halodoc


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x