RESPONSULTENG - Rokok elektrik atau vape bekerja dengan cara memanaskan cairan menjadi uap atau aerosol.
Cairan vape ini mengandung gliserin atau propilen glikol, nikotin, dan zat perasa atau zat tambahan lainnya.
Nikotin sendiri diketahui merupakan zat yang umum ditemukan dalam rokok biasa (konvensional).
Baca Juga: Ini Pilihan Jenis Musik untuk Belajar
Seperti dikutip responsulteng.com dari Alodokter memang ada beberapa zat berbahaya pada rokok biasa yang tidak ditemukan dalam vape, seperti tar dan karbon monoksida.
Meski begitu, berbagai zat kimia pada vape lainnya tetap berbahaya dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan.
Berbagai riset kesehatan sejauh ini menemukan kandungan zat beracun dan zat penyebab kanker (karsinogen) dalam vape memang lebih rendah daripada rokok biasa.
Namun, jumlah zat tersebut tidak berkurang secara signifikan, terutama jika pengguna vape juga masih merokok dengan tembakau biasa.
Baca Juga: Pendaftar Bakal Calon Rektor Universitas Tadulako (Untad) Kembali bertambah