Elon Musk Bertanya Kepada Warga Twitter Apakah Akun Trump Harus Dipulihkan

- 19 November 2022, 20:41 WIB
Heboh! RIP Twitter Trending Hari Ini, Elon Musk Malah Mengejek Netizen Lewat Meme?
Heboh! RIP Twitter Trending Hari Ini, Elon Musk Malah Mengejek Netizen Lewat Meme? /Dado Ruvic/REUTERS/

RESPONSULTENG - CEO Twitter Elon Musk telah membuat jajak pendapat yang meminta pengguna situs web microblogging untuk memilih apakah akan mengaktifkan kembali akun mantan Presiden AS Donald Trump, yang sebelumnya dilarang seumur hidup karena menghasut kekerasan.

"Kembalikan mantan Presiden Trump," pemilik miliarder Twitter memposting, dengan kesempatan untuk memilih ya atau tidak. "Jajak pendapat Trump mendapatkan ~1 juta suara/jam," katanya dalam tweet berikutnya.

Sebelumnya pada tahun 2020, akun Trump ditangguhkan setelah pemberontakan 6 Januari di Capitol Hill setelah pemilihan Presiden AS, yang mengakibatkan masalah hukum bagi mantan Presiden AS tersebut.

Baca Juga:   Jadwal Siaran Televisi TV One Minggu, 20 November 2022, Ada Apa Kabar Indonesia Pagi dan Ragam Perkara

Kebijakan baru ini tidak mengherankan karena orang terkaya di dunia itu telah membuat beberapa keputusan dengan cara ini, termasuk membeli Twitter.

Pada hari Jumat, Musk mulai memulihkan akun yang sebelumnya terkena larangan tanpa batas waktu karena melanggar aturan platform. Penulis Jordan Peterson dan komedian Kathy Griffin termasuk di antara orang pertama yang akunnya dipulihkan.

"Kebijakan Twitter yang baru adalah kebebasan berbicara, tetapi bukan kebebasan untuk menjangkau. Tweet negatif/kebencian akan di-deboost dan didemonetisasi secara maksimal, jadi tidak ada iklan atau pemasukan lain ke Twitter. Anda tidak akan menemukan tweet tersebut kecuali jika Anda secara khusus mencarinya, yang mana tidak berbeda dengan Internet lainnya," kata Musk dalam tweet sebelumnya.

Tidak terkesan dengan perubahan baru-baru ini yang dibawa oleh CEO Twitter yang baru, sekelompok senator AS meminta regulator antimonopoli negara itu untuk mengawasi keputusan persetujuan platform media sosial dan kepatuhan terhadap undang-undang privasi konsumen.

"Kami menulis tentang Twitter yang serius dan sengaja mengabaikan keselamatan dan keamanan penggunanya, dan mendorong Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk menyelidiki setiap pelanggaran keputusan persetujuan Twitter atau pelanggaran lain terhadap undang-undang perlindungan konsumen kami," bunyi surat itu kepada Twitter. Ketua Federal Trade Commission (FTC) Lina Khan, yang ditandatangani oleh tujuh senator Demokrat termasuk Richard Blumenthal dan Elizabeth Warren.

Halaman:

Editor: Muhammad Basir-Cyio

Sumber: www.mid-day.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x