RESPONSULTENG - Film Korea "Parasite" bukan hanya sebuah karya seni sinematik, melainkan juga sebuah penjelajahan mendalam ke dalam kompleksitas dunia kelas sosial Korea Selatan.
Dengan cerdiknya, sutradara Bong Joon-ho memotret realitas yang kompleks dan sering kali rumit, memberikan pandangan yang mendalam terhadap dinamika masyarakat Korea.
Kelamnya Kesenjangan Ekonomi: "Parasite" membuka tirai gelap yang menyelubungi kesenjangan ekonomi di Korea Selatan. Cerita tentang keluarga Kim yang miskin yang berupaya naik kelas dengan menyusup ke dalam kehidupan keluarga Park yang kaya menjadi gambaran tajam tentang perbedaan ekonomi yang merajalela di masyarakat.
Baca Juga: Cahaya Kedamaian Natal: Kisah-Kisah Keajaiban dan Kebaikan di Seputar Hari Natal
Manipulasi Sosial dan Kesan Palsu: Film ini menggambarkan keberadaan sosok "parasite" yang merayap di dalam masyarakat. Penyajian manipulasi sosial dan kesan palsu menjadi kritik tajam terhadap norma-norma sosial yang terkadang dipertahankan demi menjaga tampak baik di mata masyarakat.
Dinamika Pekerjaan dan Pembantu: "Parasite" menggali kompleksitas hubungan majikan dan pembantu, sebuah tema yang erat terkait dengan struktur kelas. Dalam film ini, dinamika pekerjaan dan ketergantungan antarmanusia diperlihatkan dengan cermat, mengungkapkan lapisan-lapisan hubungan yang rumit dan penuh ketegangan.
Desakan untuk Naik Kelas: Pentingnya naik kelas dalam masyarakat Korea Selatan menjadi tema sentral dalam "Parasite." Kehidupan keluarga Kim yang berjuang untuk meningkatkan status sosial mereka mencerminkan aspirasi dan tekanan yang dirasakan oleh banyak individu di negara tersebut.
Baca Juga: Pelukan Natal: Sentuhan Kedamaian yang Menyatukan Hati di Seluruh Penjuru Dunia
Simbolisme dan Metafora yang Dalam: Bong Joon-ho menggunakan simbolisme dan metafora dengan brilian. Setiap adegan, dari tangga yang melambangkan kenaikan kelas hingga hujan yang menciptakan pertentangan antara kehidupan atas dan bawah, dirancang untuk menyampaikan pesan yang mendalam.